PLN Tekan Biaya Produksi Listrik di Bali

PLN terus berupaya meningkatkan kehandalan pasokan listrik di Bali.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Jun 2015, 13:15 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 13:15 WIB
Petugas PLN Tengah Menyambung Tegangan Listrik ke Sistem 20 KV
(Foto:Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) Distribusi Wilayah Bali tengah berupaya meningkatkan kehandalan pasokan dan biaya pokok produksi (BPP) listrik dengan menggunakan energi yang lebih murah.

General Manager PT PLN (Persero) Distribusi Wilayah Bali Doddy Pangaribuan mengungkapkan, untuk mendukung upaya tersebut diantaranya dengan melakukan  konversi bahan bakar minyak (BBM) ke gas untuk pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) Gilimanuk dan PLTG Pemaron total kapasitas 218 megawatt (MW).

"Pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Celukan Bawang, tiga unit dengan kapasitas sebesar 380 MW dan terakhir adalah PLTDG Pesanggaran sebesar 200 MW," kata Doddy, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (8/6/2015).
 
Doddy menyebutkan penghematan yang didapat dari pengoperasian  PLTU Celukan Bawang, dengan masuknya PLTU Celukan Bawang Unit 1 130 MW, dapat diperoleh efisiensi Rp 4,64 miliar, dalam satu hari.

Sedangkan PLTU Celukan Bawang Unit 2 berkapasitas 125 MW, dapat menggantikan operasi PLTG Pesanggaran 2,3,4 dan PLTG Pemaron 1. Dengan asumsi dioperasikan selama 24 jam, dapat diperoleh efisiensi Rp 8,11 miliar,-.

Selanjutnya dengan beroperasinya PLTU Celukan Bawang Unit 3 125 MW dapat menggantikan operasinya PLTDG Pesanggaran Blok 1 & 2 dan PLTD sewa A Pesanggaran.
 
"Jika PLTU Celukan Bawang Unit 3 diasumsikan beroperasi selama 24 jam, maka dapat diperoleh efisiensi Rp 2,79 miliar. Sehingga total efisiensi Rp Rp 15,54 miliar per hari atau Rp 5,67 triliun per tahun," pungkas Doddy. (Pew/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya