Kementan Tegaskan Bawang Merah Impor di Pasaran Itu Ilegal

Harga bawang merah makin mahal di pasaran membuat para pedagang mulai beralih memasok bawang merah impor.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 16 Jun 2015, 10:31 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2015, 10:31 WIB
Bawang Merah
(Liputan6.com\Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali menegaskan jika sampai saat ini, pemerintah belum mengimpor bawang merah. Kalaupun ada bawang merah impor yang beredar di pasar, dipastikan jika itu ilegal.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Spudnik Sujono saat berkunjung di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Selasa (16/6/2015).

"Kemarin saya perintahkah ada nggak impor Filipina, Vietnam? Saya cek nggak ada yang jelas nggak impor. Kalaupun ada ilegal, namanya usaha ada yang legal dan ilegal," ujarnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan, sampai saat ini bawang merah lokal merupakan bawang yang paling disukai ibu rumah tangga Indonesia. "Tapi tetap bawang lokal, ibu rumah tangga lebih suka, lebih fresh. Baru langsung bawa kemari," papar dia.

Berdasarkan pantauan Liputan6.com, harga bawang merah makin mahal di pasaran membuat para pedagang mulai beralih memasok bawang merah impor. Lantaran, harga bawang merah impor diperoleh dengan harga lebih murah.

Dongan Pakpahan (27), pedagang Pasar Induk Kramat Jati mengaku hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp 19 ribu per kilogram (kg) untuk mendatangkan bawang merah impor.

Sementara dia harus merogoh kocek lebih mahal yaitu sebesar Rp 20 ribu per kg untuk mendapatkan bawang merah lokal dari Brebes, Jawa Tengah. "Ini kelihatannya aneh, dalam negeri mahal, kenapa impornya murah," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com.

Dongan sendiri masih menjual dua jenis bawang tersebut, baik lokal maupun impor. Adapun kisaran harga jual bawang yakni Rp 27 ribu-Rp 28 ribu per kg. Harga jual  tersebut di atas harga standar sekitar Rp 20 ribu per kg. "Ambil untungnya tipis-tipis, Rp 5 ribu per kg," ujar dia.

Dia mengatakan, paling tidak selama tiga hari sekali memasok 30 karung bawang merah impor dengan masing-masing karung seberat 30 kg. Untuk bawang lokal, dia memasok sebanyak 7 karung dengan berat tiap karung sebanyak 70 kg. Adapun bawang-bawang itu berasal dari negara-negara tetangga seperti Vietnam, Filipina dan Thailand.

Sementara, pembelian bawang merah impor bukanlah hal yang baru bagi Dongan. Pihaknya mengatakan, bawang impor kerap muncul ketika harga bawang lokal naik tinggi. Karena itu, pihaknya menyebut bawang merah impor menjadi penyeimbang harga pasaran.

Sementara, pembelian bawang merah impor bukanlah hal yang baru bagi Dongan. Pihaknya mengatakan, bawang-bawang tersebut kerap muncul ketika harga bawang lokal naik tinggi. Karena itu, pihaknya menyebut bawang merah impor menjadi penyeimbang harga pasaran. "Bukan tahun ini saja, sudah biasa, kalau ini tidak datang, seenaknya harga bawang dinaikkan," tandas dia.(Amd/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya