Apa Kabar Mobil Listrik?

Sebuah perusahaan asal China akan membangun pabrik motor listrik di wilayah Cirebon, Jawa Barat.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 18 Jun 2015, 13:24 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 13:24 WIB
Mobil Listrik Nasional Masuk Dapur Produksi Pada 2015
Setelah memakan waktu pengembangan bertahun-tahun, mobil listrik besutan mahasiswa ITS Surabaya memasuki fase pengujian.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah pernah merencanakan untuk pengembangan mobil listrik saat era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun setelah berganti rezim kepemimpinan, program pengembangan mobil listrik tersebut belum ada lagi kemajuan yang berarti.

Menteri Perindustrian, Saleh Husin menjelaskan, sebenarnya dirinya mempunyai kemauan untuk mendorong terus adanya pengembangan mobil listrik sehingga layak untuk diproduksi.

"Saya memang akan terus konsen ke sana, tapi masih ada beberapa hal yang perlu dilalui," kata Saleh Husein saat berbincang dengan Liputan6.com yang ditulis Kamis (18/6/2015).

Tahapan yang harus dilalui dan menjadi hal terpenting adalah uji kelayakan produk yang akan diproduksi dan adanya investor yang mau mengembangkan mobil listrik di Indonesia.

Saleh menambahkan, sebenarnya sudah ada perusahaan asal China yang menggandeng perusahaan dalam negeri untuk memproduksi kendaraan listrik. Hal yang tengah dikembangkan di pabriknya yang berlokasi di Cikeas tersebut berupa motor listrik.

Menurut saleh, pengembangan motor listrik tersebut diharapkan dapat menggantikan motor-motor berbahan bakar minyak yang sekarang ada di Indonesia, mengingat motor listrik lebih ramah lingkungan. "Itu motor saya sudah coba, tapi itu masih rakitan, bagus memang," tegasnya.

Rencananya, perusahaan asal China tersebut akan membangun pabrik motor listrik di wilayah Cirebon, Jawa Barat. Namun sayanngya informasi tersebut masih didapatkan Saleh secara lisan, belum secara resmi dari perusahaan.

Di sisi lain, berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) banyak perusahaan China yang menyatakan minatnya investasi di Indonesia, namun secara realisasinya masih cukup rendah. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya