3 Tanda The Fed Tak Naikkan Suku Bunga pada September

Tidak semua petinggi The Fed yakin bank sentral itu akan menaikan suku bunga pada September 2015 seperti diperkirakan banyak pihak

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 19 Jun 2015, 13:01 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2015, 13:01 WIB
Pimpinan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Janet Yellen
Pimpinan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) Janet Yellen (Foto: Bloomberg)

Liputan6.com, Washington - Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) menetapkan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) tak akan menaikan suku bunga pada Juni dan para analis memprediksi The Fed akan melakukan rencana tersebut pada September. Ternyata tidak semua memiliki proyeksi serupa, sebagian investor dan analis merasa yakin The Fed akan menundanya hingga Desember atau tahun depan.

Meski hingga saat ini sebagian besar petinggi The Fed yakin The Fed akan menaikan suku bunga tahun ini dan tidak akan menundanya hingga 2016. Sebanyak tujuh bankir The Fed memprediksi satu kali kenaikan suku bunga atau tidak sama sekali pada 2015.

Masih ada empat pertemuan FOMC yang tersisa tahun ini. Dua diantaranya, pada September dan Desember, disertai dengan temu media. Itulah yang membuat para ekonom yakin September atau Desember akan menjadi waktu yang tepat untuk kenaikan suku bunga AS.

Namun pernyataan Yellen usai pertemuan FOMC bulan ini menandakan pihaknya tak akan menaikan suku bunga pada September. Berikut tiga tanda The Fed tak akan melakukannya pada September seperti melansir laman Bloomberg, Jumat (19/6/2015):


1. Proyeksi belanja konsumen belum jelas

Hingga kini proyeksi belanja konsumen masih dipertanyakan. Yellen mengatakan, fundamental pembelian properti masih layak meski dia menunjukkan banyak keraguan.

Dia mengatakan, belanja konsumen masih stabil. Dia juga menjelaskan, harga minyak jatuh membuat banyak perusahaan menahan sejumlah simpanan.

"Dengan penurunan di bidang energi dan perdagangan Anda harus yakin pada kepercayaan konsumen bahwa kenaikan suku bunga tahun ini sudah sesuai. Yellen tampak menunjukkan berbagai keraguan atas proyeksinya pada pertumbuhan ekonomi AS, peningkatan tenaga kerja dan alur kenaikan suku bunga jangka pendek," terang Chief Ekonomist Barclays Capital Inc, Michael Gapen.

2. Pasar tenaga kerja masih lemah

Jumlah tenaga kerja yang ingin keluar dari pekerjaannya tercatat meningkat sejak tahun lalu. Tingkat tenaga kerja saat ini hanya tanda awal setelah penurunan yang sebelumnya terjadi.

Meski kondisi tenaga kerja meningkat sejauh ini, Yellen menekankan berbagai area di mana gambaran profesi tampak terlihat lebih baik. Dia mengatakan, pasar tenaga kerja akan meningkat secara bertahap.

"Pasar tenaga kerja masih lemah saat ini. Meski kemajuan berhasil dicapai, masih dibutuhkan banyak ruang untuk tumbuh," katanya.

3. Tak ada janji

The Fed mengaku tak akan memberikan janji kapan pihaknya akan menaikan suku bunga. Jika kondisi ekonomi tumbuh dengan baik, Yellen dan pihaknya tentu akan siap menaikan suku bunga.

Ekonom Senior Bank of America Corp., Michael Hanson mengatakan, itu berarti kemungkinan kenaikan suku bunga tahun ini tidak 100 persen. (Sis/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya