BI Sambut Baik Subsidi Bunga KUR 12%

Pemerintah memutuskan mensubsidi bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 12 persen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Jun 2015, 20:50 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2015, 20:50 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia (4)
Ilustrasi Bank Indonesia (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah telah memutuskan memberikan subsidi bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 12 persen dari sebelumnya 22 persen.

Menanggapi hal itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengungkapkan apa yang telah diputuskan tersebut di luar perkiraan hasil yang telah didiskusikan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
‎

"Saya sambut baik, dan itu adalah salah satu berita baik ketika pemerintah bersama OJK dan BI melakukan koordinasi dan prinsipnya untuk kredit usaha rakyat yang baru bunganya 12 persen. Sebelumnya kami diskusikan 13,5 persen tapi hasilnya itu malah 12 persen, tentu itu lebih baik," kata Agus di Bank Indonesia, Jumat (19/6/2015).

Agus menuturkan, subsidi tersebut akan membantu meningkatkan penyaluran kredit perbankan terutama oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang melambat di kuartal I 2015 juga membuat tingkat penyaluran kredit perbankan terkena imbasnya.
‎

"Kami lihat sistem penyaluran kreditnya dalam bentuk memberi subsidi bunga, subsidi bunga diberikan kepada yang akan menggunakan fasilitas itu, dan itu sudah dianggarkan di Kementerian Keuangan, artinya bisa langsung dilaksanakan, saya rasa mungkin 1 Juli bisa berjalan," kata Agus.

Pemerintah akhirnya memutuskan mensubsidi bunga untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) menjadi 12 persen. Sebelumnya bunga KUR yang ada di perbankan mencapai 22 persen.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak Agung Gede Puspayoga menyatakan, keputusan tersebut telah disetujui oleh Presiden RI Joko Wododo dalam Rapat Terbatas di Kantor Presiden. "‎Bunga turun jadi 12 persen dari 22 persen. Mulai berlaku bulan ini, awal Juli, " kata dia.

Dengan adanya keputusan tersebut pihaknya tengah mempersiapkan persoalan teknis untuk kemudian dikoordinasikan dengan pihak perbankan yang‎ telah ditunjuk untuk mendapatkan subsidi, dalam hal ini PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Puspayoga menjelaskan, hanya BRI yang dipilih karena memiliki kemampuan infrastruktur yang baik dibandingkan bank lainnya. "Untuk sementara ini kita melihat hanya BRI yang paling siap," tegas Puspayoga.

Meski demikian dirinya tidak menutup kemungkinan jika dalam beberapa waktu ke depan akan menambah jumlah bank yang akan menerima subsisi bunga KUR tersebut, tergantung pada perkembangan kesiapan perbankan terkait.‎ (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya