Liputan6.com, Jakarta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan bahwa pihaknya mendapat amanah untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah sebesar Rp.17 triliun untuk tahun 2025. Angka tersebut naik dari target KUR Syariah BSI tahun lalu sebesar Rp.16 triliun.
KUR Syariah BSI menjadi salah satu komitmen kuat perseroan dalam mendukung pengembangan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar semakin berdaya.
Baca Juga
Direktur Retail Banking BSI, Harry Gusti Utama mengatakan bahwa upaya perseroan dalam penyaluran KUR Syariah merupakan amanah negara dalam pemberdayaan ekonomi pelaku usaha di tataran akar rumput.
Advertisement
Hal ini juga sejalan dengan prioritas utama program Asta Cita Presiden Prabowo yang berfokus pada penguatan ekonomi kerakyatan.
Melalui upaya tersebut, kata Gusti, BSI secara konsisten mendukung UMKM agar naik kelas sehingga dapat menjadi bagian dari ekosistem pendanaan syariah.
Dengan demikian BSI semakin mendekatkan pelaku usaha di segmen tersebut pada layanan produk pembiayaan syariah yang aman, mudah dan cepat untuk membantu UMKM mengembangkan usahanya.
“Sejak berdirinya BSI, jumlah penerima manfaat KUR Syariah di BSI telah mencapai sekitar 420.000 UMKM dari 2021 hingga Desember 2024. Untuk tahun 2025 ini, BSI diberi amanah menyalurkan KUR Syariah sebesar Rp17 triliun,” kata Gusti dalam keterangan resmi, dikutip Rabu (22/1/2025).
BSI mencatat, pada tahun 2024 lalu realisasi keterserapan KUR Syariah perseroan oleh pelaku UMKM menembus Rp.15,42 triliun atau sekitar 97% dari target yang ditetapkan pemerintah. Melalui program ini, tahun 2024 BSI telah berhasil memberikan akses permodalan kepada lebih dari 131.000 pelaku usaha yang didominasi sektor perdagangan, pertanian dan jasa.
Penyerapan KUR Syariah Tertinggi Berada di Aceh
Gusti mencatat, penyerapan KUR tertinggi berada di wilayah Aceh, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Menurut perseroan, daerah-daerah tersebut dinilai memiliki pelaku UMKM yang tinggi dan menyerap banyak tenaga kerja.
“Capaian keberhasilan ini tidak lepas dari peran BSI UMKM Center sebagai pusat pengembangan UMKM yang kini beroperasi di empat kota, yaitu Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Kami berharap UMKM yang menerima KUR dapat berkembang dan naik kelas sehingga dapat membuka luang bagi para pelaku usaha lainnya,” terang Gusti.
Advertisement
BSI Hadirkan Fasilitas Pendampingan UMKM
Selain akses permodalan, BSI juga memfasilitasi pendampingan kepada UMKM agar dapat berkembang secara berkelanjutan.
Pendampingan tersebut mulai dari inkubasi UMKM, akses pemodalan baik KUR maupun pembiayaan UMKM komersial, kesempatan business matching dan pembinaan berkelanjutan.
Gusti menambahkan, selain melalui KUR Syariah, BSI juga terus mendukung program Asta Cita pemerintah dalam menciptakan wirausaha tangguh melalui pengembangan UMKM dengan berbagai upaya strategis yang selama ini telah dilaksanakan perseroan.
Dukungan tersebut salah satunya melalui beberapa signature event BSI yaitu BSI Aceh Muslimpreneur, Talenta Wirausaha BSI, dan BSI International Expo.
“Kami optimis melalui kolaborasi dengan pemerintah dan sektor terkait, BSI dapat membantu mencetak peluang usaha baru sekaligus menyerap tenaga kerja. Dengan demikian BSI dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi penguatan ekonomi kerakyatan di Indonesia,” tutup Gusti.