Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perindustrian berupaya menekan produk impor salah satunya dengan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). Salah satu langkah dilakukan mendorong pertumbuhan industri dalam negeri terutama industri material dasar logam.
"Melalui program P3DN, pemerintah memberikan dukungan agar mampu menjadi pemicu untuk meningkatkan penggunaan produk logam dalam negeri, terutama terhadap proyek-proyek yang dibiayai oleh APBN," kata Saleh dalam keterangan tertulis, Selasa (23/6/2015).
Baca Juga
Dia menjelaskan, program P3DN merupakan upaya pemerintah untuk mendorong masyarakat maupun badan usaha agar lebih menggunakan produk dalam negeri dan memberdayakan industri dalam negeri melalui pengamanan pasar domestik, mengurangi ketergantungan kepada produk impor, dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Advertisement
Salah satu bentuknya adalah mewajibkan instansi pemerintah untuk memaksimalkan penggunaan hasil produksi dalam negeri pada kegiatan pengadaan barang dan jasa yang dibiayai oleh APBN atau APBD.
Saleh mengungkapkan, sebagai salah satu industri dasar yang menunjang produksi barang modal dengan logam sebagai bahan baku utamanya, industri logam memiliki peranan yang cukup besar terhadap pengembangan industri nasional.
"Seluruh komponen utama dari peralatan atau mesin yang digunakan dalam kegiatan industri terus disuplai oleh industri logam, mencapai hingga 85 persen. Pada tahun lalu, pertumbuhan industri material dasar logam sebesar 5,89 persen," kata dia.
Sementara itu, untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku, Kemenperin juga telah mendukung program pengembangan industri logam berbasis sumber daya lokal.
"Prospek industri logam nasional di masa mendatang sangat baik, dilihat dari sisi permintaan yang seharusnya direspon dengan meningkatkan suplai melalui optimalisasi utilisasi maupun investasi baru," tandasnya.
Untuk mendukung hal itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggelar pameran dengan tema Promosi Kemampuan Industri Material Dasar Logam Hilir yang di Plasa Pemeran Industri yang berlangsung pada 23-26 Juni 2015, mulai pukul 09.00-15.00 WIB.
Pameran ini diikuti oleh 32 perusahaan logam hilir yang menempati 41 booth dan area display serta Balai Besar Logam & Mesin (BBLM) dari Kementerian Perindustrian dan Balai Pengembangan Teknologi IKM Logam dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. (Dny/Ahm)