Liputan6.com, Jakarta - Karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) tengah menanti status going concern (kesepakatan kelangsungan usaha) agar perusahaan bisa beroperasi sendiri. Usai Mahkamah Agung (MA) menolak kasasi status pailit Sritex.Â
Juru Bicara Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Febri Hendri Antoni Arif mengatakan, pihaknya sedang mencari salinan putusan MA yang menolak kasasi status pailit Sritex. Terutama untuk melihat apakah poin going concern ada di dalam putusan hukum tersebut. Â
Baca Juga
"Soal Sritex kami sampaikan, kami berusaha lagi mencari salinan putusan kepailitan itu. Terutama kami ingin lihat soal going concern," ujar Febri di Kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (30/12/2024).
Advertisement
Kendati begitu, Kemenperin sejauh ini masih belum mendapat salinan putusan MA tersebut. Sehingga belum bisa menjawab secara langsung keluhan Serikat Pekerja Sritex Group soal going concern belum terlaksana.
"Itu pentingnya melihat salinan putusan itu. Kan kita sampai sekarang juga masih berusaha untuk mendapat salinan putusan itu," ucap dia.Â
Selain itu, Kemenperin juga bakal memanggil pihak kurator. Untuk bertanya apa tindak lanjut yang akan diambil kurator selaku representasi dari pihak kreditur.Â
"Going concern itu apakah kuratornya akan memperhatikan soal pengoperasian kembali industrinya, dan itu (apakah) ada di salinan putusannya. Seperti pak Menteri sampaikan, kami akan manggil kuratornya. Kuratornya kira-kira akan mau apa tindak lanjut setelah ini," bebernya.Â
Di sisi lain, ia pun mempersilakan para pekerja Sritex untuk melancarkan aksi demonstrasi di Jakarta, yang rencananya berlangsung pada Januari 2025. "Itu kan hak mereka, silakan. Kami persilakan," pungkas Febri.Â
Â
Â
10.000 Karyawan Sritex Bakal Demo di Jakarta, Tolak Putusan Pailit
Sebelumnya, ribuan karyawan PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Tbk merencanakan aksi di Jakarta menyusul penolakan kasasi oleh Mahkamah Agung (MA) terkait putusan pailit Sritex yang sebelumnya dikeluarkan Pengadilan Niaga Semarang.
Koordinator Advokasi Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto, menyampaikan bahwa aksi tersebut merupakan respons langsung dari para pekerja yang ingin menyuarakan aspirasi mereka.
"Para pekerja telah menyatakan niatnya untuk menggelar aksi di Jakarta. Hal ini sudah kami komunikasikan sebelumnya," ujar Slamet setelah kegiatan doa bersama dan mimbar terbuka di Sukoharjo, Jawa Tengah dikutip dari ANTARA, pada Jumat (25/12/2024).
Rencana Aksi dan Dukungan untuk Presiden
Slamet menjelaskan bahwa aksi akan berlangsung pekan depan, dimulai dari Kantor MA dan dilanjutkan dengan roadshow ke beberapa lokasi strategis di Jakarta, termasuk Istana Negara.
"Kami berencana mengunjungi kantor Presiden untuk memberikan dukungan moral kepada Presiden Prabowo. Ini bukan aksi tuntutan, tetapi lebih kepada upaya memberikan semangat kepada beliau, yang sebelumnya telah menyatakan kesiapannya untuk membantu buruh Sritex," kata Slamet.
Ia menambahkan, Presiden Prabowo telah menunjukkan komitmen untuk mendukung keberlangsungan operasional Sritex dan mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
"Kami ingin menunjukkan bahwa buruh Sritex mendukung langkah Presiden yang ingin membantu agar perusahaan tetap berjalan dan tidak pailit. Selain itu, kami juga akan mengunjungi kementerian-kementerian terkait yang sudah disebutkan oleh Presiden, serta lembaga peradilan seperti MA untuk menyampaikan masukan penting terkait nasib puluhan ribu pekerja Sritex," imbuhnya.
Â
Â
Advertisement
Libatkan Ribuan Karyawan
Slamet mengungkapkan, aksi ini diperkirakan akan melibatkan sekitar 10.000 karyawan Sritex. Ia menegaskan bahwa aksi ini bertujuan untuk memperjuangkan kelangsungan operasional perusahaan demi keberlanjutan pekerjaan para buruh.
"Kami juga akan mengirimkan surat resmi kepada Kapolri terkait rencana aksi ini. Meskipun idealnya kami ingin segera melaksanakan, kondisi akhir tahun membuat persiapan sedikit tertunda," jelasnya.
Menurut Slamet, inti dari aksi ini adalah keinginan para buruh untuk terus bekerja. "Dengan berjalannya operasional perusahaan, kami bisa tetap bekerja. Oleh karena itu, fokus utama kami adalah memastikan Sritex dapat terus beroperasi," katanya.
Harapan Solusi yang Adil
Sebelumnya, para buruh Sritex berharap aksi mereka dapat memberikan perhatian lebih terhadap situasi perusahaan dan mendorong pemerintah serta lembaga terkait untuk mencari solusi terbaik.
Dengan aksi damai ini, mereka ingin menunjukkan bahwa ribuan pekerja memiliki harapan besar agar perusahaan dapat bangkit dari situasi sulit ini tanpa harus mengorbankan kesejahteraan karyawan.
Rencana aksi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa nasib ribuan buruh berada di tangan kebijakan dan keputusan yang akan diambil oleh berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga hukum. Dukungan moral kepada Presiden Prabowo dan langkah diplomatis ke kementerian terkait diharapkan dapat memberikan titik terang bagi keberlangsungan Sritex.
Â
Â
Â
Advertisement