Rupiah Terpuruk Gara-gara Pasar Senang Spekulasi

Ketidakpastian penyesuaian suku bunga acuan The Fed menimbulkan spekulasi di kalangan investor atau pelaku pasar

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 31 Jul 2015, 18:35 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2015, 18:35 WIB
Ilustrasi Pantau Rupiah
Ilustrasi Pantau Rupiah (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Ketidakpastian penyesuaian suku bunga acuan The Federal Reserve menimbulkan spekulasi di kalangan investor atau pelaku pasar. Kebijakan ini menjadi penyebab utama pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil mengungkapkan, salah satu risiko bagi negara yang menerapkan devisa bebas seperti Indonesia adalah maraknya spekulasi atas sebuah kebijakan di luar negeri, terutama yang datang dari negara AS.

"Salah satu risiko iklim devisa terbuka seperti negara lain, ada kondisi orang berspekulasi kapan The Fed menaikkan suku bunga. Pelaku pasar senang sekali dengan ketidakpastian seperti ini," ujar dia saat berbincang dengan wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Dijelaskannya, fluktuasi rupiah yang sempat tinggi pernah terjadi saat The Federal Reserve memutuskan penghentian stimulus moneter atau Quantitative Easing (QE) pada 2013.

Beruntung, kata Sofyan, Indonesia saat ini mempunyai fundamental ekonomi cukup kuat meski ada perlambatan pertumbuhan ekonomi serta catatan defisit transaksi berjalan yang ikut berkontribusi terhadap depresiasi kurs rupiah.

"Sebenarnya kondisi kita oke. Mudah-mudahan pertumbuhan ekonomi kita di kuartal II 2015 lebih baik seiring perbaikan regulasi, percepatan infrastruktur dan pengelolaan anggaran lebihh baik," harap Sofyan.

Mengutip data valuta asing Bloomberg, pada pukul 12.04 WIB, nilai tukar rupiah kembali melemah ke level 13.488 per dolar AS. Padahal nilai tukar rupiah sempat menguat ke level 13.473 per dolar AS pada pukul 09.15 WIB.

Rupiah dibuka melemah 18 poin menjadi 13.476 per dolar AS, dari penutupan Kamis 30 Juli 2015 di level 13.458 per dolar AS. Pada hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.464-13.497 per dolar AS.

Sedangkan kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI), rupiah melemah ke level 13.481 per dolar AS pada Jumat pekan ini dari periode Kamis 30 Juli di kisaran 13.468 per dolar AS. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya