Konsumsi Tinggi, RI Kekurangan Pasokan Cabai dan Bawang

konsumsi rumah tangga dari cabai rawit 364,4 ribu ton dan non rumah tangga atau industri 280,7 ribu ton.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 03 Agu 2015, 16:17 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2015, 16:17 WIB
Awal Ramadan, Harga Cabai Mulai Meroket
Konsumsi rumah tangga dari cabai rawit 364,4 ribu ton.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan Indonesia mengalami kenaikan produksi holtikultura, yakni cabai merah besar, cabai rawit dan bawang merah. Sayangnya, produksi ini tak sebanding dengan tingginya konsumsi non rumah tangga terhadap komoditas itu.

Kepala BPS, Suryamin menyatakan, produksi cabai merah besar sepanjang 2014 mencapai 1,075 juta ton atau naik 61,73 ribu ton (6,09 persen) dari realisasi 1,013 juta ton di 2013.

"Untuk kebutuhan rumah tangga 0,38 juta ton terpenuhi, tapi untuk non rumah tangga atau industri seperti bikin sambel dan lainnya kekurangan. Jadi secara total kita masih defisit," ucap dia di kantornya, Jakarta, Senin (3/8/2015).

Sementara produksi cabai rawit, dijelaskannya, mencapai 800,48 ribu ton di 2014 atau naik 86,98 ribu ton dibanding realisasi produksi tahun sebelumnya yang sebesar 713,50 ribu ton.

Kata Suryamin, konsumsi rumah tangga dari cabai rawit 364,4 ribu ton dan non rumah tangga atau industri 280,7 ribu ton. Secara total konsumsi cabai rawit 645,2 ribu ton. "Jadi cabai rawit ini masih surplus. Meski kadang suplai jomplang, tidak merata," terang dia.

Sedangkan produksi bawang merah tahun lalu, diakuinya mengalami kenaikan 223,22 ribu ton atau 22,08 persen menjadi 1,234 juta ton. Realisasi produksi bawang merah di 2013 mencapai 964,22 ribu ton.

"Konsumsi bawang merah untuk rumah tangga 635,7 ribu ton, non rumah tangga 719,2 ribu ton, total 1,35 juta ton. Jadi masih defisit, karena bawang merah pada saat panen enggak bisa disimpan lama," jelas dia. (Fik/Gdn)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya