Penyaluran Subsidi BBM dan Elpiji Tembus Rp 57 Triliun

Volume elpiji subsidi yang telah disalurkan mencapai 26 juta metrik ton (MT) dengan biaya Rp 26 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 01 Sep 2015, 19:05 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2015, 19:05 WIB
Cegah Subsidi Salah Sasaran, Pertamina Labeli Tabung Gas Elpiji 3Kg
Sejumlah elpiji tiga kg bertuliskan "Hanya untuk Masyarakat Miskin" di Karet Kuningan, Jakarta, Selasa (26/5/2015). PT Pertamina sudah melabeli tabung bertuliskan "Hanya untuk Masyarakat Miskin". (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat total belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) dan elpiji bersubsidi mencapai Rp 57,92 triliun hingga 1 September 2015.

Direktur Pembinaan Hilir Gas dan Minyak Bumi Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengungkapkan konsumsi BBM bersubsidi mencapai 9,6 juta kilo liter (Kl) dengan biaya Rp 32 triliun hingga 1 September 2015. Sedangkan volume elpiji subsidi yang disalurkan mencapai 26 juta Metrik ton (Mt) dengan biaya Rp 26 triliun.

"Dapat kami laporkan realisasi subsidi BBM dan elpiji mencapai Rp 57,9 triliun," kata Agus, dalam rapat kerja dengan komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Agus melanjutkan, realisasi belanja BBM dan elpiji subsidi mencapai Rp 234 triliun dengan volume BBM bersubsidi 46,3 juta Kl pada 2013 dengan harga Rp 186 triliun. Sedangkan elpiji bersubsidi 4,99 juta Mt dengan harga Rp 48 triliun.

"Realisasi total belanja elpiji dan BBM bersubsidi 2014 mencapai Rp 233,9 triliun," tutur Agus.

Sedangkan, total realisasi belanja BBM dan elpiji bersubsidi mencapai Rp 234 triliun pada 2013. Rincian realisasi belanja tersebut sekitar Rp 193 triliun untuk 46,3 juta Kl BBM dan Rp 40 triliun untuk 4,40 juta Mt elpiji bersubsidi.

"Khusus untuk BBM pada 2013 sebesar Rp 193 triliun, 2014 sebesar Rp 186 triliun. Realisasi 1 September Rp 32 triliun. Jadi turun cukup signifikan," pungkas Agus. (Pew/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya