Liputan6.com, Jakarta - Saat harga jual minyak dunia anjlok ke level US$ 40 per barel, sejumlah pihak menuntut pemerintah untuk menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. Faktanya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) justru mengusulkan kenaikan harga jual BBM di September 2015.
Direktur Pembinaan dan Program Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi mengungkapkan, pemerintah menetapkan harga jual BBM berdasarkan dua faktor yaitu perkembangan harga minyak dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama satu bulan terakhir.
"Saat hitungan terakhir, harga Premium kita masih sepakati Rp 7.300 dan Solar Rp 6.900 per liter Padahal seharusnya di September ini, harga Premium naik menjadi Rp 7.700 dan Solar turun Rp 6.850 per liter," terang dia saat Diskusi Energi Kita di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (6/9/2015).
Menurut Agus, pemerintah mempertahankan harga BBM jenis Premium dan Solar sejak April 2015. Pada periode tersebut, kata dia, terjadi perbedaan atau selisih harga jual mulai dari Rp 200, Rp 600, Rp 1.600 dan Rp 1.150 per September 2015.
"Perhitungannya BBM untuk sampai ke Indonesia butuh banyak biaya, seperti ada tambahan ongkos khusus Premium lebih dari Rp 800. Jadi ketemu itungannya Rp 7.700. Sedangkan untuk Solar turun karena pertumbuhan industri melambat dan permintaan Solar turun," terang dia.
Lebih jauh Agus mengaku, pemerintah tidak menaikkan harga jual BBM di bulan kesembilan ini karena alasan kesepakatan dengan Komisi VII DPR. Keputusan antara Kementerian ESDM, Pertamina dan Komisi VII adalah meninjau ulang harga BBM selama 6 bulan, bukan sebulan sekali.
"Pada April-Mei seharusnya BBM naik, tapi kita tidak bisa naikkan karena sudah sepakat dengan Komisi VII untuk melihat perkembangan harga minyak dan kurs 6 bulan. Nah jatuh tempo review 6 bulan, bulan ini. Tapi sudah disepakati mempertahankan harga BBM," papar dia. (Fik/Gdn)
Harga Premium September Harusnya Naik Jadi Rp 7.700 per Liter
Pemerintah mempertahankan harga BBM jenis Premium dan Solar sejak April 2015.
diperbarui 06 Sep 2015, 17:54 WIBDiterbitkan 06 Sep 2015, 17:54 WIB
Petugas SPBU sedang mengisi bahan bakar ke salah satu kendaraan roda empat Seiring dengan terus melorotnya harga minyak dunia, Jakarta, Kamis (1/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ada HUT ke-79 TNI di Monas Hari Ini Sabtu 5 Oktober, Arus Lalu Lintas Dialihkan
Ketahuilah, Ini Tipe Karyawan yang Dihindari Banyak Bos di Kantor!
Menikmati Akhir Pekan di Taman Wisata Gunung Pancar, Wisata Alam Menarik di Bogor
Hal-Hal Mengerikan yang Akan Terjadi Jika Bumi Memiliki Dua Bulan
DJ Cantik Tantang Gus Iqdam di Rutinan Sabilu Taubah, Ngaku Janda Buntutnya Minta Hal Tak Terduga
Debat Pilkada Jakarta, Pramono Tegaskan Tidak Akan Serang Personal
Tangis Pecah PJ Wali Kota Tangerang Sesaat Memantau Belasan Anak Asuh Diduga Korban Pelecehan
Keunikan Badak Jawa, Salah Satu Spesies Langka Indonesia yang Dilindungi
Pro Kontra Praktik Jual Beli Sampah Eropa ke Negara-negara Asia Tenggara
Sukses Jadikan UMKM Naik Kelas, Ansar Ahmad Lanjutkan Strategi Lejitkan Ekonomi Kepri
Ada Perempuan Curhat tentang Suaminya, Harus Bagaimana? Simak Nasihat Ustadz Das'ad Latif
Wapres Ma'ruf: Kita Boleh Mengakhiri Jabatan, tapi Tidak Boleh Akhiri Pengabdian