Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan menutup ruang gerak nelayan tangkap asing. Hal itu untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara poros maritim yang berdaulat di negeri sendiri.
Menteri KKP Susi Pudjiastuti menegaskan, nantinya nelayan tangkap di Indonesia hanya untuk warga Indonesia. "Saya sudah putuskan dan akan kejar supaya terealisasi bahwa nelayan tangkap ikan cuma orang Indonesia," kata dia di Jakarta, Senin (7/9/2015).
Namun, dia menuturkan saat ini langkah tersebut masih belum bisa diwujudkan. Pasalnya, terdapat regulasi yang masih memberikan akses untuk nelayan tangkap asing.
Anehnya, tutur Susi regulasi tersebut juga bertentangan dengan ketentuan lain. Pihaknya mengungkapkan telah melaporkannya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memperbaiki hal tersebut.
"Peraturan Pemerintah (PP) pemerintah kita memperbolehkan PMA penangkapan asing dengan nelayan asing. PP ini bertentangan dengan UU Indonesia karena dalam UU tidak boleh nelayan asing. Kita harus cabut, saya sudah bicara dengan Pak Presiden untuk mencabut PP tentang nelayan dan perusahaan ikan kapal tangkap asing," jelasnya.
Dia menuturkan, untuk asing diberikan akses sebesar-besarnya pada hilirisasi. Tapi, hal tersebut juga masih terganjal oleh ketentuan yang mewajibkan besaran modal sebanyak 40 persen.
"Asing didorong untuk masuk teknologi, pabrik, processing, cool storage asing tak boleh 40 persen. Aneh to pak. Nggak ada yang bikin pabrik makanya tangkap saja curi," tuturnya.
Menurut Susi dengan masuknya asing ke hilirisasi akan membawa banyak keuntungan ke Indonesia. Selain penciptaan lapangan kerja, asing memberikan transfer teknologi ke Indonesia.
"Ini saya mau minta pemerintah untuk membalik, pabrik-pabrik pembeli boleh asing mau 100 persen silahkan. Tapi tangkap 100 persen tidak boleh asing. Tangkapnya kita. Hulu kita pegang, hilirisasi siapa saja. Nilai tambahnya kan disitu, kita belajar teknologi, kita ekpor," tandas dia. (Amd/Gdn)
Pemerintah Tutup Akses Nelayan Tangkap Asing
Menurut Susi dengan masuknya asing ke hilirisasi akan membawa banyak keuntungan ke Indonesia.
Diperbarui 07 Sep 2015, 18:14 WIBDiterbitkan 07 Sep 2015, 18:14 WIB
Menteri Susi Pudjiastuti saat wawancara eksklusif dengan tim Liputan6.com di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hari Ini Sabtu 26 April 2025 Tanggal Berapa Hijriah? Simak Doa agar Terhindar dari Musibah dan Keburukan
Fakta Unik dan Sejarah Scrunchie, Ikat Rambut Favorit Sepanjang Masa
Myanmar Tangkap TikToker Peramal Gempa Usai Picu Kepanikan
Dedi Mulyadi Akan Didik Anak Nakal di Depok Gunakan Pola Pendekatan Militer
Mix and Match Outfit untuk Liburan: Capsule Wardrobe yang Minimalis
Daun Pepaya, Solusi Alami Pengendali Hama Tanaman
Daftar 10 Orang Terkaya di Asia versi Forbes, Mukesh Ambani Nomor Satu
Manchester United Ramaikan Perburuan Pemain Muda Manchester City
Pendaki Asal Temanggung yang Hilang di Gunung Merbabu Ditemukan Meninggal Dunia
Tulus, Sal Priadi, Kunto Aji, hingga Idgitaf dan Dere Satukan Kreativitas dalam Tur Kolaborasi 2025 Bertajuk Sama Sama
Jaga Kesehatan Mental Ibu Selepas Melahirkan dengan Perawatan Diri
KPK Sita 26 Kendaraan Terkait Korupsi Iklan BJB, Termasuk Motor Royal Enfield Ridwan Kamil