Tokoh RI Bagi Ilmu pada 42 Pimpinan Angkatan Laut di Dunia

International Maritime Security Symposium IMSS) 2015 diikuti delegasi yang dipimpin Perwira Tinggi Angkatan Laut 42 negara di dunia.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 16 Sep 2015, 10:43 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2015, 10:43 WIB
 2nd International Maritime Security Symposium 2015.
2nd International Maritime Security Symposium 2015 (Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com).

Liputan6.com, Jakarta - TNI Angkatan Laut menjadi tuan rumah penyelenggaraan 2nd International Maritime Security Symposium 2015 (IMSS) pada 16-17 September ini. Acara tersebut dihadiri para pemimpin Angkatan Laut dari 42 negara di dunia.

Simposium bertema Maritime Confidence Building and Mutual Cooperation for Peace and Prosperity (Membangun Kepercayaan dan Kerjasama di Bidang Maritim guna Mencapai Perdamaian dan Kemakmuran Bersama), ini akan dihadiri Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Pandjaitan, Panglima TNI AL Ade Supandi dan petinggi AL dari 42 negara di dunia.

Acara yang berlangsung di Hotel Borobudur ini juga akan dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Ignasiun Jonan dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi.

IMSS 2015 diikuti delegasi yang dipimpin Perwira Tinggi Angkatan Laut 42 negara di dunia, 7 negara diantaranya dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut, yakni Kasal Laksamana TNI Ade Supandi, Kasal Belanda LT Gen (RNMC) Rob Verkerk, Kasal Malaysia ADM Tan Sri Abdul Aziz bin Hj Jaafar, Kasal Philipina RADM Ronald Joseph S. Mercado, AFP, Kasal Timor Leste CDR Higino Das Neves, Kasal Portugal ADM Luis Manuel Fourneauz Macieira Fragoso dan Kasal Singapura RADM Jackson Chia.

Sementara 35 delegasi Angkatan Laut negara lainnya dipimpin perwakilan Perwira Tinggi dari negara Australia, China, Jepang, Thailand, Jerman, Inggris, Prancis, Kanada, Bangladesh, Brazilia, Brunei Darussalam, Arab Saudi, Kamboja, Lebanon, Turki, India, Korea Utara, Korea Selatan, Laos, Mesir, Iran, Afrika Selatan, Nigeria, Papua Nugini, Irlandia, Myanmar, Pakistan, Selandia Baru, Peru, Polandia, Rusia, Spanyol, Srilanka, Vietnam serta Amerika Serikat (AS).

Luhut dalam sambutannya mengatakan, dalam penyelenggaraan Simposium yang dilaksanakan dua tahun sekali ini membahas permasalahan keamanan maritim internasional. Salah satunya bekerjasama menangani kasus sengketa kawasan laut China Selatan.

"Alur laut ini sangat vital. Ada US$ 5 triliun per tahun lewat jalur ini. Jadi kasus sengketa harus diselesaikan dengan cara diplomasi, sehingga tidak mengganggu," terangnya‎ saat Konferensi Pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (16/9/2015).

Sementara itu, Menko Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyebut, seluruh Angkatan Laut di dunia diharapkan dapat bekerjasama mempertahankan laut atau maritim di negara masing-masing. "Saling membantu, tolong menolong dan menciptakan perdamaian di kawasan Asia dan dunia," ujar dia.

IMSS 2015 merupakan salah satu implementasi upaya TNI Angkatan Laut dalam memberi gambaran secara komprehensif tentang perkembangan keamanan maritim baik nasional, regional maupun global. "Sebagai negara kepulauan, Indonesia perlu memainkan peran penting dalam kemaritiman dunia," tandas Luhut. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya