The Fed Tetap Berniat Naikkan Suku Bunga

Ekonom RBC Capital Tom Porcelli memperkirakan bank sentral Amerika Serikat dapat menaikkan suku bunga tahun ini.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Sep 2015, 13:43 WIB
Diterbitkan 25 Sep 2015, 13:43 WIB
Ilustrasi The Fed
Ilustrasi The Fed

Liputan6.com, Jakarta - Pimpinan bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) Janet Yellen menyatakan pihaknya tetap berada di jalur untuk menaikkan suku bunga pada 2015. Namun ia mengakui kalau "kejutan" ekonomi dapat membuat The Fed untuk mengubah rencana itu.

"Sebagian besar peserta Federal Market Open Committee (FOMC) termasuk saya saat ini mengantisipasi bahwa mencapai kondisi ini kemungkinan memerlukan peningkatan awal untuk suku bunga, diikuti pengetatan secara bertahap kemudian," ujar Yellen dalam pidatonya, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (25/9/2015).

Ia mengatakan, jika kondisi ekonomi mengejutkannya, maka penilaian The Fed tentang kebijakan moneter yang tepat akan berubah. Yellen berpidato setelah Federal Open Market Committee (FOMC) memutuskan untuk mempertahakan suku bunga di level rendah. Hal itu dipicu dari perkembangan ekonomi dan keuangan global, dan dipengaruhi kekhawatiran perlambatan ekonomi China sehingga memicu gejolak di pasar keuangan, dan mengangkat spekulasi tentang prospek ekonomi global.

"Sementara tidak ada sesuatu yang signifikan cukup berubah dalam satu minggu untuk memberikan pandangan berbeda. Yellen akhirnya mengakui kalau dia secara khusus tidak percaya kenaikan suku bunga dapat dilakukan tahun ini," ujar Tom Porcelli, Ekonom RBC Capital.

.Ia memperkirakan, kenaikan suku bunga pada Desember, dan memang ada sejumlah rintangan yang dihadapi pada tahun ini. Sebelumnya pertumbuhan ekonomi China diproyeksikan turun di bawah tujuh persen pada 2015. Ini telah memicu harga komoditas tertekan sehingga memuat inflasi juga rendah.

"Kami tidak bisa memastikan tentang kecepatan hadapi guncangan dan mempengaruhi ekonomi domestik. Kami juga  menyoroti perkembangan ekonomi dan keuangan global bagaimana pertumbuhan ekonomi global dapat menahan aktivitas ekonomi AS agak jauh," ujar  Janet Yellen. (Ahm/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya