Top 5 Bisnis: Dampak Positif dan Negatif Harga BBM Turun

Berikut lima artikel yang telah menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis pada edisi Senin 5 Oktober 2015.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Okt 2015, 08:42 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2015, 08:42 WIB
Ilustrasi Minyak Pertamina (2)
Ilustrasi Minyak Pertamina (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Liputan6.com, Jakarta - Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM)  menuai pro dan kontra. Ekonom Senior, Anwar Nasution menentang kebijakan tersebut karena dinilai bukan merupakan solusi tepat di tengah guncangan perekonomian nasional saat ini. Sebenarnya apa dampak positif dan negatif jika harga BBM turun bagi ekonomi?

Artikel Ini Dampak Positif dan Negatif Harga BBM turun telah menarik perhatian pembaca di kanal bisnis pada edisi Senin 6 Oktober 2015. Tak hanya soal harga BBM yang telah mencuri perhatian pembaca di kanal bisnis, Jokowi meluncurkan program padat karya untuk tekan pengangguran juga menjadi perhatian pembaca.

Ingin tahu artikel mana saja yang menyita perhatian pembaca di kanal bisnis? Berikut lima artikel pilihannya:

1. Ini Dampak Positif dan Negatif Harga BBM Turun

Penurunan harga bahan bakar minyak (BBM)  menuai pro dan kontra. Ekonom Senior, Anwar Nasution menentang kebijakan tersebut karena dinilai bukan merupakan solusi tepat di tengah guncangan perekonomian nasional saat ini. Sebenarnya apa dampak positif dan negatif jika harga BBM turun bagi ekonomi?.

2. Tekan Pengangguran, Jokowi Luncurkan Program Padat Karya

Presiden RI Joko Widodo hari ini dijadwalkan akan meluncurkan program padat karya di Serang, Banten tepatnya di PT Adis Dimension Footwear.Program yang dinamakan 'Investasi Padat Karya Menciptakan Lapangan Kerja' ini merupakan salah satu langkah untuk mencegah semakin banyak pengangguran di tengah kondisi ekonomi Indonesia yang dilanda gejolak.

3. Turunkan Harga BBM, YLKI Minta Jokowi Hati-hati

Presiden Joko Widodo memberi sinyal akan menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) pada awal pekan ini. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah hati-hati dalam memutuskan kebijakan ini.

4. Data Pekerja AS Lesu, Rupiah Sentuh Level 14.552 per Dolar

Nilai tukar rupiah menguat pada perdagangan Senin 5 Oktober 2015 siang, dipicu data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) tidak sesuai harapan pelaku pasar.Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka menguat tipis 9 poin ke level 14.637 per dolar AS dibandingkan penutupan pada Jumat pekan lalu di level 14.646 per dolar AS. Nilai tukar rupiah berada pada kisaran level 14.563 per dolar AS pada pukul 11.37 WIB. Sejak pagi hingga menjelang siang Senin pekan ini, nilai tukar rupiah bergerak pada kisaran 14.545-14.651 per dolar AS. Pada pukul 12.14 WIB, rupiah sentuh level 14.552 per dolar AS.

5. Rencana Harga BBM Turun Bakal Beri Angin Segar ke IHSG

Pemerintah memberikan sinyal akan mengumumkan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) di awal pekan ini. Langkah pemerintah itu dinilai akan berdampak positif ke Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam jangka pendek. (Ahm/Zul)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya