Liputan6.com, Jakarta - Indonesia dan Malaysia akhirnya akur dalam bisnis minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO)ā. Hal tersebut dibuktikan dengan dirumuskannya Dewan Negara Penghasil Palm Oil (Concil of Palm Oil Production Countries).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan perumusan Concil of Palm Oil Production Countriesā merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak di Istana Bogor beberapa waktu lalu.
"Jadi hari ini pertemuan teknis. Seperti diketahui, beberapa minggu lalu ada pertemuan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia. Dalam hal itu disepakati tiga hal penting. Salah satunya adalah kesepakatan bahwa kedua negara akan membentuk dewan negara penghasil palm oil," kata Rizal, saat menghadiri perumusan Dewan Negara Penghasil CPO, Jakarta, Jumat (30/10/2015).
Rizal mengatakan dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak tersebut juga disepakati adanya penetapan standar CPO yang baru.
Selama ini Indonesia dan Malaysia memiliki standar masing-masing. Dengan adanya Dewan Negara Penghasil CPO, maka akan dirumuskan dan diharmonisasi standar CPO.
"Kedua negara bersepakat merumuskan standar CPO yang baru. Sebelumnya Indonesia punya standar sendiri, Malaysia sendiri. Sejak lama bersaing antara kedua negara ini. Hari ini kita bersahabat merumuskan standar yang baru dan merumuskan harmonisasi standar CPO Indonesia dan Malaysia," tuturnya.
Rizal mengatakan dalam perumusan tersebut ada beberapa hal yang akan disepakati, seperti mekanisme pemilihan, kewenangan, dan fungsi organisasi tersebut.
"Hari ini kesepakatan itu sedang dirumuskan secara teknis apa saja mekanisme pemilihannya, kewenangan apa, fungsinya apa. Segalanya sangat detail," ucap Rizal.
Sebelumnya, Rizal pernah mengatakan bahwa sebagai dua produsen utama minyak sawit dunia dengan pangsa pasar 85 persen, penting bagi Indonesia dan Malaysia menjalin kerja sama untuk memaksimalkan posisi tersebut.
āDalam konteks ini, kedua negara sepakat menggali langkah-langkah manajemen pasok pada saat harga komoditas tersebut turun. Kedua negara juga sepakat bekerja sama memperbaiki persepsi masyarakat mengenai minyak sawit, termasuk kandungan nutrisi serta produksinya yang berkelanjutan,ā katanya.
Rizal Ramli mengatakan kedua negara harus mempunyai mekanisme untuk membantu petani kecil dalam menghadapi tantangan global. Hal ini merupakan komitmen pemerintah untuk terus menggali upaya bersama dalam menjamin pendapatan bagi petani kelapa sawit kedua negara.Ā āUpaya ini sejalan dengan semangat kerja sama dan pertumbuhan inklusif ASEAN," ucap Rizal Ramli.Ā (Pew/Gdn)**
Akhirnya, Indonesia dan Malaysia Akur dalam Bisnis Minyak Sawit
Dalam pertemuan antara Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak disepakati adanya penetapan standar CPO baru.
diperbarui 30 Okt 2015, 13:10 WIBDiterbitkan 30 Okt 2015, 13:10 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Mengenal Layanan BRIAPI yang Sukses Bawa BRI Raih Penghargaan Global
Cerita Joseph Laroche, Orang Kulit Hitam Satu-satunya yang Jadi Penumpang Kapal Titanic
VIDEO: Sidang Polwan Mojokerto, Briptu Fadhilatun Nikmah Bantah Sengaja Bakar Suami
267 Kumpulan Teka Teki Pantun Lucu dan Menghibur, Bikin Harimu Ceria
Saham BDKR Betah di Zona Merah, Manajemen Beri Penjelasan Pekan Depan
BEI Bakal Luncurkan IDX-ESG Disclosure Guidance Kuartal I 2025
Erick Thohir Bakal Sediakan Ruang Tunggu Gratis Khusus Pekerja Migran di Bandara Internasional
Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya
3 Pernyataan Poengky Indarti saat Ikuti Fit and Proper Test Capim KPK di Komisi III DPR RI
Hasil Kesepakatan OECD-IOPS: Tingkatkan Kolaborasi Industri Dana Pensiun Global
Vadel Badjideh Dampingi Sang Ayah Jalani Pemeriksaan, Terkait Laporannya Terhadap Nikita MirzaniĀ
Tips Memilih Jam Tangan untuk Tangan Kecil: Panduan Lengkap Tampil Stylish dan Elegan