Dampak El Nino, Angka Ramalan Produksi Padi Jadi Turun

Dari data BPS, kenaikan produksi padi relatif besar terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Aceh dan Lampung.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Nov 2015, 15:44 WIB
Diterbitkan 02 Nov 2015, 15:44 WIB
20150729-Sawah-Kekeringan
Sawah Kekeringan (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan angka ramalan II (Aram) produksi padi, jagung dan kedelai dengan mempertimbangkan dampak musim kering berkepanjangan atau El Nino. Perkiraan produksi tiga hasil pertanian ini mengalami penurunan dibanding Aram I yang dirilis pada pertengahan tahun lalu.

Kepala BPS, Suryamin mengungkapkan, produksi padi pada tahun ini diperkirakan naik 5,85 persen atau 4,15 juta ton menjadi 74,99 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) dibanding tahun lalu sebesar 70,85 juta ton GKG. "Ini memang belum memperhitungkan El Nino di September-Oktober 2015, baru Mei-Agustus 2015," ujarnya saat Konferensi Pers di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Namun jika dilihat Aram I, BPS memperkirakan produksi padi sebanyak 75,55 juta ton GKG sehingga terjadi penurunan 560 ribu ton GKG pada Aram II produksi padi. "Luas panen 2015 diperkirakan naik 380,87 ribu hektare (ha) atau 2,76 persen, dengan produktivitas tahun ini naik 1,54 kuintal per ha atau 3 persen," terang Suryamin.

Aram II produksi jagung, katanya, BPS memperkirakan produksi jagung di tahun ini 19,83 juta ton atau naik 0,82 juta ton atau 4,34 persen. Luas panen tahun ini untuk produksi jagung meningkat 22,61 ribu ha atau 0,59 persen, sementara produktivitasnya diproyeksikan naik 1,85 kuintal setiap ha atau 3,73 persen. Di Aram I, produksi jagung diramalkan lebih tinggi sebesar 20,67 juta ton.

Begitu pula dengan Aram I untuk produksi kedelai, diproyeksikan meningkat menjadi 998,87 ribu ton sepanjang tahun ini. Sementara ‎di Aram II, produksi kedelai terkoreksi menjadi 982,97 ribu ton. Meski demikian, jumlah produksi kedelai di Aram II naik 2,93 persen menjadi 27,97 ribu ton.

"Peningkatan produksi kedelai diperkirakan terjadi kenaikan luas panen 9,16 ribu ha atau 1,49 persen dan peningkatan produktivitas sebesar 0,22 kuintal per ha atau 1,42 persen," ujar Suryamin.

Dari data BPS, kenaikan produksi padi relatif besar terjadi di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, Aceh dan Lampung. Sementara penurunan produksi padi akan terjadi di Provinsi Jawa Barat, Jambi dan Bali. Sedangkan produksi jagung tahun ini diperkirakan menyusut di Provinsi Sulawesi Utara, Lampung, Jawa Barat, Gorontalo dan Jawa Tengah. Namun kenaikannya bisa terjadi di Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Barat dan Sumater Selatan.

Produksi kedelai diperkirakan mengalami peningkatan di Provinsi Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Sumatera Selatan. Penurunan produksi kedelai tahun ini diproyeksikan terjadi di Provinsi Jawa Barat, Aceh, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah. "Memang Jawa Barat paling terkena dampak El Nino," pungkas Suryamin. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya