Erupsi Gunung Barujari, Citilink Batalkan Penerbangan ke Denpasar

Citilink Indonesia membatalkan 24 penerbangan yang masuk dan keluar Denpasar mulai 4 November 2015.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Nov 2015, 20:54 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 20:54 WIB
Citilink Tambah Frekuensi Penerbangan
(Foto: Fiki Ariyanti/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Maskapai Citilink Indonesia membatalkan 24 penerbangan yang masuk dan keluar Denpasar pada Rabu 4 November 2015, menyusul pemberitahuan otoritas bandara setempat mengenai penutupan Bandara Ngurah Rai, Bali serta Bandara Selaparang, Lombok hingga Kamis 5 November 2015 pukul 08.00 WITA.

"Saat ini sebaran abu vulkanik sebagai dampak erupsi Gunung Barujari, anak Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat, kian meluas dan dapat membahayakan keselamatan penerbangan. Kita masih terus memantau perkembangannya. Manajemen dan tim tanggap bencana Citilink juga akan berkoordinasi dan terus-menerus mengevaluasi situasinya," kata President & CEO Citilink Indonesia Albert Burhan di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Sebanyak 24 penerbangan domestik Citilink dari dan menuju Bali pulang pergi berasal dari Soekarno-Hatta, Cengkareng (empat kali PP), Halim Perdanakusuma (dua kali PP), Bandung (satu kali PP), Surabaya (empat kali PP), dan Balikpapan (satu kali PP).

"Para penumpang dapat menghubungi Call Center Citilink Indonesia di nomor telepon 0804-1-080808 atau Customer Service di bandara setempat dan akan dilayani untuk reschedule," kata Albert.

Sampai saat ini status Gunung Barujari yang merupakan anak Gunung Rinjani masih waspada (level II). Status ini diberlakukan sejak 25 Oktober 2015.

Berdasarkan citra Satelit Terra, sebaran abu vulkanik menutupi Selat Lombok, sebagian wilayah Bali, Selat Bali hingga Banyuwangi. Pihak BMKG meminta agar tidak ada aktivitas masyarakat atau pengunjung dalam radius tiga kilometer dari kaldera Rinjani. (Yas/Ahm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya