Pertamina Tunggu Arahan Menteri Rini Usai Hasil Audit Petral

VP Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menuturkan tanggung jawab Pertamia sudah selesai usai audit forensik Petral.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 09 Nov 2015, 12:45 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2015, 12:45 WIB
20151027-Pertamina Suplai LNG Untuk Pusat Perbelanjaan
Petugas melakukan pengecekan pada alat penyimpanan LNG di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (27/10/2015). Gas sangat cocok untuk tempat komersial seperti mal, karena ramah lingkungan dan tidak menimbulkan polusi.. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) ‎menunggu arahan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk melaporkan hasil audit Pertamina Energy Trading limited (Petral) ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Vice President Corporate Communication PT Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan, ‎kewajiban Pertamina dalam menangani Petral sudah selesai. Hal tersebut terbukti dari hasil audit yang telah diserahkan dari tim audit ke Pertamina.

"Hasilnya sudah kita serahkan pada 30 Oktober. Sebenarnya tanggung jawab Pertamina setelah audit forensik ini sudah selesai," ‎kata Wianda, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (9/11/2015).

Wianda menambahkan, Pertamina masih menunggu arahan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menindak lanjuti hasil audit Petral, seperti melaporkan ke KPK atau jalan hukum lain.

"Ya tergantung arahan menteri BUMN nanti apakah ke KPK atau gimana. Tugas pertamina adalah mengerjakan laporan ini sampai selesai," tutur Wianda.

Wianda mengungkapkan, ‎Pertamina sangat terbuka atas hasil audit. Namun,tidak bisa mengambil tindakan. Lantaran, penindakan bukan menjadi wewenang Pertamina.

"Jadi kita sangat open. Dengan berbagai opsi karena benar sekali dari laporan hasil audit kita tidak bisa secara sepihak nyatakan bahwa A, B, C, terlibat atau bersalah. Itu tidak bukan tugas tim audit," ‎tutup Wianda. (Pew/Ahm)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya