Jadi Eksportir Terbesar, INSA Bentuk Divisi Khusus Angkutan CPO

Sekitar 5 juta buruh akan menggelar aksi mogok nasional selama empat hari pada 24-27 November 2015.

oleh Nurmayanti diperbarui 20 Nov 2015, 19:55 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2015, 19:55 WIB
Ilustrasi CPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi CPO 3 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi pengusaha pelayaran yang tergabung dalam Indonesian National Shipowners Association (INSA) kini memiliki divisi khusus yang melayani angkutan untuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO).

Sekretaris Umum INSA Lolok Sujatmiko mengatakan penambahan dilakukan untuk merespons percepatan penggunakan kapal nasional di bidang ini mengingat Indonesia adalah salah satu eksportir CPO terbesar dunia.

Selain itu dengan melihat perkembangan anggota, persoalan yang berkembang pada industri dan kebutuhan organisasi agar pelayanan keanggotaan dan keorganisasian dapat lebih maksimal ke depannya, seperti bidang angkutan CPO.

"Dengan bidang khusus, kami berharap pelayanan kepada anggota maupun kontribusi INSAkepada pembangunan menjadi optimal," jelas dia di Jakarta, Jumat (20/11/2015).   

Selain CPO, ada juga divisi khusus Bidang Offshore Khusus, Bidang Angkutan Perintis yang berdiri sendiri dan Bidang Floating Crane yang merupakan bidang baru dalam kepengurusan INSA.

Penambahan divisi ini diketahui saat pelantikan jajaran pengurus periode tahun 2015-2019 yang berlangsung pada Kamis (19/11/2015) lalu.

Pelantikan dilakukan Ketua Umum INSA Johnson W. Sutjipto.Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas DPP INSA Hadi Surya mengingatkan tantangan yang sedang dihadapi industri pelayaran, khususnya anggota INSA.

"Jangan sampai kondisi internal saat ini membuat pengurus INSA menjali lemah. Tetap semangat dan solid," tegasnya.

Menurut dia, soliditas pengurus dan anggota INSA sangat dibutuhkan untuk menjawab kondisi pelayaran yang cenderung melesu. Saat ini, sekitar 15 persen kapal niaga nasional berhenti bekerja karena tidak mendapatkan muatan. "Ini semua harus dijawab oleh INSA," tegasnya.

Ketua INSA Johnson, mengatakan pelantikan pengurus INSA dilakukan setelah susunan pengurus  lengkap dan seluruh pengurus memenuhi syarat sebagaimana Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

"Setelah pelantikan, pengurus akan bekerja melayani keanggotaan dan keorganisasian," jelas dia.

Dia menekankan kepada pengurus DPP INSA agar konsen kepada pelayanan kepada anggota sebagaimana janjinya saat mencalonkan diri sebagai Ketua Umum pada RUA INSA ke-16 tahun 2015.

"Jangan ada pengurus yang membuat susah anggota. Urusan keanggotaan harus mudah dan cepat," tegasnya.

Adapun kepengurusan INSA periode 2015-2019 diisi oleh enam penasehat, lima wakil ketua umum dan sejumlah bidang.

Para wakil ketua umum adalah Bambang Ediyanto, Danang Baskoro, Paulis A. Djohan, Djoni Sutji dan Tedy Yusaldi dengan Sekretaris Umum Lolok Sujatmiko dan Bendahara Umum Siana A. Surya.(Nrm/Ndw)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya