JK Minta Nelayan Maluku Rajin Tangkap Ikan Agar Tak Dicuri Asing

Khusus di Maluku yang kaya akan hasil laut, diharapkan dana desa bisa meningkatkan produktivitas hasil tangkap ikan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 25 Nov 2015, 21:24 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2015, 21:24 WIB
20151019- Jusuf Kalla-Jakarta
Wakil Presiden RI, Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla saat wawancara khusus dengan Tim Liputan6.com, Jakarta, Senin (19/10/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Maluku S‎aid Assagaf dan Ketua Panitia Musyawarah Besar Masyarakat Maluku (Mubes Mama) AR Polanunu meminta agar pemerintah pusat lebih memperhatikan tanah kelahiran pahlawan nasional Pattimura itu. Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan pemerintah pusat pasti memperhatikan daerah, apalagi arah pembangunan di bidang kemaritiman.

"Pemerintah pasti perhatikan, anggaran makin lama, makin besar. Anggaran akan lebih banyak ke daerah. Tahun ini ada ada anggaran desa, dan tahun depan ada anggaran kabupaten Rp 100 miliar," kata JK, di Ambon, Maluku, Rabu (25/11/2015).

Namun, JK menegaskan, dana yang diberikan untuk desa tersebut bukan diberikan tanpa syarat. JK minta agar sumber daya manusia di Maluku‎ ditingkatkan. Ia juga menegaskan, dana tersebut harus dipakai untuk pembangunan infrastruktur, bukan sesuatu yang tidak produktif.

JK mengatalkan, pemberian dana ke daerah diharap bisa merangsang perekonomian di daerah itu sendiri. Khusus di Maluku yang kaya akan hasil laut, diharapkan dana tersebut bisa meningkatkan produktivitas hasil tangkap ikan.

"‎Pemerintah akan perbaiki, bagaimana Maluku jadi lumbung ikan. Bagaimana pemerintah siapkan infrastruktur, siapkan listrik, siapkan cold storage, siapkan kapal. Tapi pemerintah tak pergi tangkap ikan, harus nelayan Maluku yang pergi," tegas JK.

Agar Maluku terlepas dari predikat provinsi termiskin ke 4 di Indonesia, nelayan Maluku harus pro aktif dalam bekerja, agar hasil ikan tak lagi dicuri nelayan asing. Setiap tahun produksi ikan di Maluku mencapai 1,7 juta ton.

"Memang di sini ada kekayaan alam besar di ikan, tapi ikan tak punya KTP. Walau 1,7 juta ton tapi kalau Kapal Thailand yang tangkap, Kapal Cina masuk ke Cina. Ikan tidak milih bendera kapal. Kita tak bisa tangisi sekian juta kalau tak ditangkap. Bukan kesalahan mereka, tapi kita, kenapa tidak ditangkap," jelas dia.

"Makanya, Saya tanya gimana semangat nelayan Maluku jadi penangkap ikan yang besar? Itu perlu kita tingkatkan. Yang pergi para nelayan yang berani, bukan takut dingin," tambah JK.

‎Selain itu, JK juga mengingatkan agar ‎masyarakat Maluku tidak terpecah seperti yang pernah terjadi. Ia menekankan pentingnya kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.

"Jangan hanya karena perselingkuhan jadi perang lagi dan keluarkan senjata rakitan atau pedang itu . Kemajuan itu ada di tangan Anda semua, bukan di tangan investor, bukan di tangan pemerintah pusat. Kewajiban pemerintah pusat bangun infrastruktur dan beri anggaran lebih besar," tandas JK. (Alvin/Zul)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya