Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan jalan Trans Papua sepanjang lebih dari 4.000 Kilometer (Km) rampung pada 2018. Dengan infrastruktur tersebut, bisa menurunkan harga-harga komoditas dan produk di wilayah Timur Indonesia ini.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan, Kementeriannya mendapat alokasi pagu anggaran sebesar Rp 104,08 triliun di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Peruntukkannya terdiri dari, belanja barang senilai Rp 20,48 triliun, belanja pegawai Rp 2,36 triliun dan belanja modal mencapai Rp 81,24 triliun.
Baca Juga
"Salah satunya kita akan bangun jalan baru 769 Km, termasuk kawasan perbatasan yakni jalan dari Merauke-Wamena yang tinggal 70 Km dari total 230 Km. Sedangkan yang sudah tuntas 160 Km. Target selesai 2016," ujar dia di Jakarta, Kamis (26/11/2015).
Advertisement
Baca Juga
Basuki menjelaskan, pemerintah akan menghubungkan seluruh wilayah Papua dengan jalan Trans Papua pada 2018. Jalan Trans Papua ini membentang sepanjang lebih dari 4.000 Km. Dengan tersambungnya seluruh konektivitas daerah di Papua, ia mengaku, akan menurunkan harga-harga komoditas dan barang di Papua. Â
"Seperti di puncak pegunungan di Wamena, harga satu botol air mineral mencapai Rp 50 ribu. Kalau ada akses jalan, maka mengurangi biaya logistik dan menurunkan harga komoditas," terang dia.
Datanya menunjukkan, proyek pembangunan 70 Km jalan Merauke-Wamena sudah ditenderkan oleh Kementerian PUPR pada tahun ini. Basuki mencatat, total tender atau pelaksanaan lelang dini tahun anggaran 2016 mencapai Rp 17,92 triliun sampai 25 November 2015 dengan 1.975 paket.
Sedangkan target paket kontraktual mencapai 6.317 paket dengan nilai Rp 55,11 triliun. Yang sudah dilelang terdiri dari unit kerja Bina Marga 1.137 paket senilai Rp 15,19 triliun, Cipta Karya senilai Rp 70 miliar sebanyai 71 paket, penyediaan perumahan 22 paket senilai Rp 24 miliar triliun, sumber daya air 736 paket senilai Rp 2,42 triliun dan lain-lain 9 paket senilai Rp 60 miliar.(Fik/Ahm)