Jalan Nasional Trans Papua Rampung 2018

Total anggaran yang dibutuhkan untuk merampungkan jalan nasional mencapai Rp 12 triliun hingga 2018.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Nov 2015, 20:24 WIB
Diterbitkan 04 Nov 2015, 20:24 WIB
20152029-Tarif-Jalan-Tol-Segera-Naik
Sebuah spanduk sosialisasi kenaikan tarif tol terpasang di JalanTol Lingkar Luar Jakarta, Kamis (29/10/2015). Akhir Oktober 2015, sejumlah ruas jalan tol akan mengalami kenaikan sebesar 10 hingga 11 persen. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan proyek pembangunan jalan Trans Papua akan selesai pada 2018.

Saat ini, pemerintah tengah menggenjot pembangunan jalan dengan panjang total mencapai 4.300 kilometer (km) tersebut.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, jalan Trans Papua ini merupakan jalan nasional, bukan jalan tol seperti Trans Jawa. Pemerintah telah membangun sebagian jalan-jalan yang menjadi bagian dari jalan Trans Papua ini.

Sedangkan yang tengah digenjot pembangunannya saat ini yaitu sepanjang 825 km sehingga keseluruhan jalan diharapkan saling tersambung.

"Jalan Trans Papua ini jalan nasional, bukan jalan tol. Jadi seperti jalan Trans Sumatera. Sepanjang 825 km yang belum tembus, panjang seluruhnya 4.300 km," ujar Basuki di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Dia menjelaskan hingga 2018, total anggaran yang dibutuhkan untuk merampungkan jalan nasional ini mencapai Rp 12 triliun. Pada tahun depan, Kementerian PUPR akan menganggarkan dana sebesar Rp 3,8 triliun untuk proyek ini. "Untuk 2016 itu Rp 3,8 triliun, di 2015 Rp 3,7 triliun," kata dia.

Basuki menyatakan, anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Hal ini karena jalan tersebut merupakan jalan nasional, bukan jalan tol yang komersial.

"(Anggaran) Itu dari APBN. APBN murni karena jalan nasional, bukan jalan tol. Di sana lebih banyak (kontraktor) swasta, BUMN ada tapi swastanya banyak," kata Basuki.

Dengan adanya infrastruktur jalan seperti Trans Papua ini, Basuki berharap bisa menjadi penggerak roda ekonomi sekaligus mengurangi disparitas harga di pulau cendrawasih tersebut.

"Kalau Trans Papua, namanya konektivitas tidak hanya menghubungkan satu tempat dengan tempat lain, tapi tujuan lainnya menurunkan harga di sana," tandas Basuki. (Dny/Ahm)

 
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya