Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengundang kurang lebih 100 investor listrik yang telah menyatakan komitmennya untuk membangun pembangkit listrik di Indonesia ke Istana Negara, Selasa (22/12/2015) siang ini. Dalam pertemuan tersebut, Jokowi langsung menagih investor yang datang untuk menyatakan kapan pembangkit listrik yang sudah dijanjikan dibangun tersebut rampung dan bisa dioperasikan.
Mengacu dari daftar hadir para investor, Presiden Jokowi mulai menanyakan komitmennya. Terlihat investor yang menyatakan bahwa pembangkit listrik selesai lebih dari tahun 2019, Jokowi tidak memperbolehkannya untuk tetap berdiri dan melarangnya duduk. Berbeda dengan investor yang berkomitmen selesai membangun pembangkit sebelum 2019 yang kemudian dipersilahkan untuk langsung duduk.
Baca Juga
Presiden Jokowi terlihat meminta kepada para investor yang masih berdiri itu untuk menjelaskan kendalanya masing-masing. Akhirnya, Jokowi meminta kepada investor yang masih berdiri tersebut untuk bekerja secepat mungkin.
"Urusan listrik sekarang ini bukan hanya urusan PLN, urusan listrik sudah menjadi urusan negara, urusan pemerintah, bukan urusan PLN lagi," tegas Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (22/12/2015).
Itu dikarenakan dirinya selalu menerima keluhan mengenai minimnya pasokan listrik setiap kali berkunjung ke berbagai wilayah di Indonesia. Menurutnya, listrik juga menjadi kebutuhan dasar untuk pengembangan industri dan ekonomi di setiap wilayah.
Presiden Jokowi menambahkan, dari target 35 ribu MW yang sudah dicanangkan, diakuinya itu bukan angka yang kecil. Target tersebut dinyatakannya bakal dapat tercapai hingga sebelum 2019, namun dengan beberapa catatan.
"Saya sampaikan, mampu, bisa, dengan catatan, izin-izin yang terlalu ruwet itu harus dipotong, izin-izin yag terlalu lama, potong, baik PLN baik kementerian maupun daerah. Itu yang sekarang dilakukan," papar Jokowi.
Dalam pertemuan dengan investor tersebut Presiden Jokowi ditemani oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli, Menteri ESDM Sudirman Said, Menteri BUMN Rini Sumarni dan juga Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir. (Yas/Gdn)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
Advertisement
Simak bincang-bincang mengenai proyek 35 ribu MW di sini: