Ini Harga Keekonomian untuk Premium dan Solar

.Pemerintah sudah menurunkan harga premium dan solar yang berlaku efektif pada 5 Januari 2015. D

oleh Septian Deny diperbarui 23 Des 2015, 19:19 WIB
Diterbitkan 23 Des 2015, 19:19 WIB
20151008-Solar turun-Jakarta
Petugas mengisi BBM jenis solar di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 6.900/liter menjadi Rp.6.700/liter. Harga baru itu akan berlaku mulai Jumat, 9 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah sudah menurunkan harga premium dan solar yang berlaku efektif pada 5 Januari 2015. Dari harga baru yang ditetapkan, pemerintah punya dana tabungan yang disebut dana ketahanan energi yang ditambahkan dari harga keekonomian.

Lantas, berapa sebenarnya harga keekonomian untuk premium dan solar?

Menteri Energi dan SUmber Daya Mineral Sudirman Said memaparkan, harga keekonomian premium sebenarnya Rp 6.950. Unutk premium, pemerintah memungut dana ketahanan energi sebesar Rp 200 untuk setiap liter BBM yang dikonsumsi. Sehingga harga jual premium menjadi Rp 7.150.

"Kami memungut dana ketahanan energi Rp 200, dengan demikian harga preomium Rp 7.150. Dengan itu disimpan Rp 200 per liter dipupuk jadi dana tahan untuk kembangan energi terbarukan," kata Sudirman di Istana Negara, Rabu (23/12/2015).

Sedangkan untuk solar, lanjut Sudirman, pemerintah memungut Rp 300/liter untuk mengembangkan energi terbarukan demi ketahanan energi. Sementara harga keekonomian solar sebesar Rp 5.650/liter

"Harga baru solar Rp 5.950, dipungut dana ketahanan energi Rp 300," tuturnya.

Pungutan dana ketahanan energi ini merupakan implementasi pasal 30 UU nomor 30 tahun 2007. "Pemerintah sebetulnya terapkan premi untuk pengembangan energi baru, kita paralel mumpung harga minyak sedang rendah, kita memupuk dana ini," katanya.

Penyesuaian harga BBM ini bakal efektif berlaku pada 5 Januari 2015. (Dny/Zul)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya