Bangun Jalan Hingga RS, Pembiayaan SMI Lampaui Target 2015

PT Sarana Multi Infrastruktur fokus mendukung pendanaan proyek strategis pemerintah.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 06 Jan 2016, 21:30 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2016, 21:30 WIB
20151208-Derasnya Proyek Infrastruktur Jalan, Pesanan Baja Meningkat
Pekerja tengah menyelesaikan proyek jalan tol Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/12). Kebutuhan baja pada tahun depan akan meningkat dua kali lipat menjadi 28 juta ton menyusul masifnya pembangunan infrastruktur. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI, membukukan komitmen pembiayaan sekitar Rp 13 triliun di 2015.

Realisasi ini melampaui target yang ditetapkan perseroan sebesar Rp 9,7 triliun. Fokus utama perseroan mendukung pendanaan proyek-proyek strategis pemerintah.

Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini mengungkapkan, pencapaian komitmen pembiayaan sebesar Rp 13 triliun di tahun lalu lebih dari dua kali lipat dibanding realisasi sebesar Rp 5,57 triliun.

"Komitmen ini dialokasikan untuk mendorong  pembangunan beberapa proyek infrastruktur Indonesia dengan total nilai proyek Rp 96,3 triliun dan menghasilkan multiplier effect sekitar 7,4 kali," ujar dia dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (6/1/2016).  

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di bawah Kementerian Keuangan ini menitikberatkan pembiayaan di 2015 pada sektor jalan, transportasi dan ketenagalistrikan, termasuk untuk mendukung proyek-proyek strategis pemerintah.

"Kami mendukung pengembangan jalan tol Trans Sumatera, bandara Soekarno-Hatta, proyek pembangkit listrik Tenayan di Riau dengan kapasitas 2x110 Mw," kata dia.

Jalan tol Sumatera, sambung Emma, perseroan membiayai ruas Medan – Binjai sepanjang 16,6 Km dan ruas Palembang – Simpang Indralaya sepanjang 22 Km, serta penyelesaian jalan tol Trans Jawa, seperti jalan tol Solo – Ngawi, Ngawi - Kertosono, dan Cikopo – Palimanan.

Lini bisnis jasa konsultasi, Ia mengakui secara berkesinambungan terus memberikan pendampingan dan pembangunan kapasitas untuk 12 proyek infrastruktur, dari 8 yang ditargetkan di 2015.

"Dukungan Kelayakan Proyek (Viability Gap Funding/VGF) untuk proyek KPS SPAM Umbulan di Propinsi Jawa Timur merupakan pencapaian penting, khususnya untuk lini Jasa Pengembangan Proyek, Dengan diperolehnya VGF ini, maka proyek KPS SPAM Umbulan telah siap memasuki tahapan evaluasi terhadap proposal yang telah disampaikan peserta tender," jelas dia.

Mandat lain SMI, lanjut Emma, perluasan sektor pembiayaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang meliputi sektor efisiensi energi, pengadaan rolling stock kereta api serta sektor infrastruktur sosial seperti sekolah, rumah sakit, fasilitas pariwisata, pasar, dan lembaga pemasyarakatan.

Salah satunya memberi pinjaman pertama infrastruktur sosial dalam bentuk pembiayaan untuk revitalisasi rumah sakit milik PTPN XI di Malang tahun lalu.   

Pada unit Pembiayaan Pemerintah Daerah (Pemda), saat ini PT SMI tengah melakukan identifikasi atas pemda yang potensial untuk memperoleh fasilitas pembiayaan, di antaranya Pemda Provinsi Sumatera Barat, Kota Jayapura, Kabupaten Konawe dan Kabupaten Gianyar.

"Dengan tambahan modal di 2015 sebesar Rp 20,3 trilliun, kami sedang melakukan persiapan transformasi menuju Lembaga Pembiayaan Pembangunan Indonesia," tandas Emma. (Fik/Ahm)

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6
 

  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya