Subsidi Elpiji 3 Kg Tak Akan Dicabut

Volume elpiji 3 kg sudah ditetapkan 5,7 juta metrik ton dalam APBN 2016.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Jan 2016, 11:15 WIB
Diterbitkan 12 Jan 2016, 11:15 WIB
Pertamina Jamin Elpiji 3 Kg Aman Hingga Lebaran
Petugas menata tabung gas elpiji ukuran 3 kg yang akan didistribusikan, Depok, Senin (22/6/2015). Pertamina menjamin pasokan gas elpiji aman hingga menjelang Lebaran 2015. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tidak akan mencabut subsidi elpiji  3 Kilogram (Kg).  Karena itu, masyarakat diminta tetap tenang.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, jatah elpiji bersubsidi 3 kg sebesar 5,7 juta metrik ton (mt) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016. Hal tersebut berdasarkan persetujuan DPR.

"Subsidi elpij 3 kg tidak ada rencana untuk dicabut karena itu perlu diskusi dengan DPR dan sudah ditetapkan untuk 2016. Volume elpiji 3 kg sebesar 5,7 juta metrik ton,” kata Wiratmaja, di Jakarta, Selasa (12/1/2016).

Atas jaminan tidak dicabutnya subsidi elpiji 3 Kg tersebut, Wiratmaja menginginkan masyarakat tetap tenang, tidak terpengaruh kabar yang dapat meresahkan.

Sementara itu, program konversi bahan bakar minyak ke elpiji untuk tahun ini tidak akan dilakukan pembagian paket perdana LPG 3 kg.

Sebagai gantinya, pemerintah akan membangun 3 depo BBM di NTT, NTB dan Maluku. Depo BBM ini sudah dapat digunakan secara bertahap yang diharapkan pada 2017.

"Untuk tahun ini kita siapkan dulu deponya, sambil dilakukan pendataan untuk penerima paket perdana. Baru tahun 2017 kami bagikan paketnya," ujar Wiratmaja.

Program konversi BBM ke elpiji telah dilaksanakan sejak 2007. Total paket perdana yang telah dibagikan hingga 2014, mencapai 56.071.289 paket.

Adapun pada 2015, dibagikan 1.128.674 juta paket untuk 6 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Kalimantan tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi tengah dan Sulawesi Barat.

Dibandingkan dengan bahan bakar lain, penggunaan elpiji lebih menguntungkan. Secara teori, pemakaian 1 liter minyak tanah, setara dengan pemakaian 0,57 kg LPG.

Dengan menghitung berdasarkan harga keekonomian minyak tanah dan LPG, subsidi yang diberikan untuk pemakaian 0,57 kg LPG akan lebih kecil daripada subsidi untuk 1 liter minyak tanah.

Manfaat lain dari penggunaan elpiji adalah mengurangi kerawanan penyalahgunaan minyak tanah, mengurangi polusi udara di rumah atau dapur, menghemat waktu memasak dan perawatan alat memasak serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat‎. (Pew/Ahm)*

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya