Cadangan Minyak RI Hanya 0,7% dari Total Dunia

Dana ketahanan energi yang digagas kementerian akan menjadi pendorong perekonomian ke depan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 23 Feb 2016, 20:57 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2016, 20:57 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Tambang Minyak (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Dana ketahanan energi yang digagas kementerian akan menjadi pendorong perekonomian ke depan. Pasalnya, akan menciptakan keberlangsu‎ngan energi untuk menggerakan roda perekonomian.

Kepala Unit Pengendalian Kinerja, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Widhyawan Prawiraatmadja mengatakan, sektor energi merupakan tulang punggung perekonomian. Pasalnya, perekonomian membutuhkan energi untuk berkembang.

"Sektor ini jadi penarik supaya ekonomi jalan. Tapi juga jadi penghambat karena energi tidak tersedia," kataWidyawanJakarta, Selasa (23/2/2016).



Widyawan melanjutkan, kondisi pasokan energi Indonesia saat ini mulai berkurang, seperti cadangan minyak yang terus menipis hanya 0,7 persen dari cadangan minyak dunia.

Hal tersebut harus diantisipasi agar perekonomian tetap berjalan, dengan membangun infrastruktur dan pengembangan energi alternatif.

"‎Kita butuh infrastruktur Kita net importir, Cadangan minyak hanya 0,7 persen dari dunia," ungkap Widyawan.

Menurut Widyawan, untuk mengembangkan energi alternatif dan membangun infrastruktur energi dana anggaran pendapatan belanja negara (APBN) belum mencukupi, sehingga perlu alternatif sumber dana lain yaitu dana ketahanan energi (DKE) yang mendukung keberlanjutan energi Indonesia.

"Konteks ketahanan energi adalah keberlanjutan. DKE itu adalah keberlangsungan. ‎Jadi latar belakangannya DKE bicara jangka panjang tidak terjebak jangka pendek. Kita ada banyak paradoks. Kita tidak punya anggaran, " jelas Widyawan.
(Pew/Ndw)

Tag Terkait

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya