Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan sukses menjual Sukuk Negara Ritel (Sukri) Seri SR-008 senilai Rp 31,5 triliun ke 48.444 investor.
Hasil penerbitan dan basis investor pada Sukri ini merupakan yang terbesar dalam sejarah penerbitan Sukri sejak 2009.
Direktur Jenderal DJPPR, Robert Pakpahan menetapkan hasil penjualan dan penjatahan Sukri SR- 008 sebesar Rp 31,5 triliun atau meningkat Rp 1,5 triliun dari target indikatif penjualan awal senilai Rp 30 triliun.
Advertisement
"Karena tingginya minat beli masyarakat, beberapa agen penjual mengajukan permohonan upsize kuota penjualan. Upsize yang disetujui Rp 1,5 triliun, sehingga hasil penerbitan Sukri ini senilai Rp 31,5 triliun," tegas dia saat Konferensi Pers di Gedung DJPPR, Jakarta, Senin (7/3/2016).
SR-008 dilelang dengan imbal hasil atau kupon 8,3 persen dengan bantuan 26 agen penjual. Terdiri dari 20 perbankan dan 6 perusahaan efek. Minimum pemesanan Sukri Seri-008 sebesar Rp 5 juta dan Rp 5 miliar adalah batas maksimal.
Baca Juga
Robert menjelaskan, penjualan Sukri 008 juga berhasil menjaring 48.444 orang investor dari berbagai kalangan. Jumlah ini merupakan pencapaian terbesar sepanjang sejarah penerbitan Sukri pada 2009.
"Nilai penerbitan Rp 31,5 triliun dan investor 48.444 orang adalah yang terbesar dalam sejarah penerbitan Sukri selama ini," ujar dia.
Data DJPPR menunjukkan, penerbitan Sukri SR-007 yang diterbitkan tahun lalu meraup Rp 21,96 triliun dengan total investor 29.706 orang. Sementara SR-001 yang dilelang pada 2009 memperoleh hasil penjualan Rp 5,55 triliun dengan basis 14.295 investor.
Kemudian SR-002 sebesar Rp 8,03 triliun dan investor Rp 17.231 orang, SR-003 sebesar Rp 7,34 triliun dengan 15.847 investor, SR-004 senilai Rp 13,61 triliun dan 17.606 investor, SR-005 dengan investor 17.783 orang diraup hasil penjualan Rp 14,97 triliun, SR-006 senilai Rp 19,32 triliun sebanyak 34.692 investor.
"Besarnya minat beli investor karena pemahaman masyarakat tentang instrumen investasi Sukri semakin baik, dan berpengalaman. Agen penjual juga inovatif dalam memasarkan Sukri," ujar Robert.
Hasil Penjualan Sukuk Ritel-008
Jika dibedah lebih rinci hasil penjualan Sukri SR-008, investor terbanyak membeli Sukri di kisaran Rp 100 juta sampai Rp 600 juta dengan persentase 37,77 persen. Sementara volume pembelian terbesar berada pada rentang Rp 600 juta-Rp 2 miliar.
"Kami cukup bangga karena levelnya masih Rp 100 juta-Rp 600 juta, bukan level miliaran rupiah," tutur dia.
Berdasarkan profesi, kata Robert, pembeli atau investor Sukri SR-008 datang dari kalangan pegawai swasta sebanyak 26,70 persen dari 48.444 investor. Disusul profesi wiraswasta (25,73 persen) dan lainnya. Sedangkan volume penjatahan terbesar diterima wiraswasta sebanyak 34,37 persen.
Dari sisi wilayah, penyebaran penjualan Sukri SR-008 paling besar di Indonesia Bagian Barat di luar DKI Jakarta sebanyak 50,31 persen dan jumlah investor 55,42 persen. Investor di DKI Jakarta yang membeli SR-008 sebanyak 34,18 persen dengan volume 38,53 persen.
Robert mengatakan, Sukri merupakan instrumen investasi yang aman dan menguntungkan, serta mengajak masyarakat berpartisipasi dalam membiayai pembangunan khususnya proyek-proyek infrastruktur.
Di samping itu Sukri adalah sarana perluasan basis investor dan pendalaman pasar keuangan domestik yang mendukung stabilitas serta daya tahan perekonomian nasional.
"Hasil jualan Sukri ini digunakan untuk mengisi kas negara dan menjadi sumber funding bagi defisit APBN 2016, sebesar 2,15 persen dari PDB. Ini adalah untuk financing itu," kata Robert. (Fik/Ahm)
Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar Mulai Pukul 06.00 - 09.00 WIB. Klik di sini