Pengusaha RI-Inggris Jalin Kerja Sama Senilai US$ 3,25 Miliar

Pengusaha Indonesia bakal melakukan kerja sama dengan pengusaha Inggris di berbagai sektor.

oleh Septian Deny diperbarui 19 Apr 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2016, 19:00 WIB
Kadin Indonesia
(Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Indonesia yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bakal melakukan kerja sama dengan pengusaha Inggris di berbagai sektor. Nilai kerja sama keduanya mencapai US$ 3,25 miliar.

Kerja sama tersebut bakal tertuang dalam penandatanganan nota bisnis antara Kadin dengan para pelaku usaha di Inggris. Ini juga salah satu bagian dari rangkaian kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Eropa.

Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, hal itu akan dilangsungkan pada gelaran Business Forum yang dilaksanakan di Mandarin Oriental Hotel Hyde Park,  London, Inggris pada Rabu waktu Inggris.

"Dari nilai rencana kerjasama akan ada 11 penandatangan nota kesepahaman yang mencakup bidang energi, telekomunikasi, produk konsumer, agribisnis serta industri," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (19/4/2016).

Rosan menyatakan, pihaknya mendukung penuh agenda Presiden Jokowi dalam rangka kunjungan ke sejumlah negara di Eropa sepert Jerman, Inggris, Belgia dan Belanda. Hal ini akan mendorong peningkatan hubungan ekonomi antara Indonesia dengan negara-negara di kawasan benua biru tersebut.

"Kunjungan ini merupakan kunjungan pertama Presiden RI ke Eropa sehingga menjadi capaian yang sangat penting bagi hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa," kata Rosan.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani, menjelaskan Uni Eropa merupakan mitra dagang Indonesia yang sangat penting. Begitu juga sebaliknya di mana Indonesia kini telah menjadi mitra yang penting bagi Uni Eropa.

"Uni Eropa merupakan salah satu ekonomi terbesar dunia sedangkan Indonesia adalah ekonomi terbesar ASEAN yang mewakili 40 persen GDP dan populasinya," ungkap dia.

Uni Eropa, lanjut Shinta, juga merupakan salah satu tujuan ekspor terbesar Indonesia serta sumber terbesar kedua Foreign Direct Investment (FDI) nasional. Oleh karenanya, masih banyak potensi yang dapat dikembangkan guna meningkatkan hubungan bilateral perdagangan dan investasi di antara kedua pihak.

Terkait hal tersebut, Kadin juga menyambut baik kemajuan yang telah dicapai dalam pembicaraan awal Indonesia-EU Comprehensive Partnership Agreement (Indonesia-EU CEPA). Shinta menilai, melihat tantangan ekonomi dunia saat ini, penguatan hubungan bisnis dan ekonomi diantara kedua pihak melalui Indonesia-EU CEPA akan menjadi langkah kebijakan penting yang perlu untuk dipertimbangkan.

Kadin berpandangan Indonesia-EU CEPA akan efektif meningkatkan kinerja ekspor Indonesia. Sebab dengan adanya kesepakatan ini akan menurunkan tarif tinggi beberapa komoditas Indonesia yang dikenakan oleh pemerintah UE seperti produk kokoa, perikanan, kelapa sawit, dan produk pertanian lainnya.

"Kadin akan terus bekerja bersama dengan pemerintah untuk memastikan bahwa Indonesia-EU CEPA akan didasari oleh prinsip perdagangan yang adil dimana nanti perjanjian ini akan mencakup isu akses pasar mengenai tariff dan non-tariff barriers dalam perdagangan barang, jasa dan investasi," tandas dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya