Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan Bandara Domine Eduard Osok (DEO) di Sorong diharapkan mampu menarik lebih banyak maskapai untuk membuka penerbangannya ke wilayah Papua Barat ini. Dengan demikian harga tiket pesawat yang dibanderol oleh maskapai pun menjadi lebih murah.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I DEO Paryono mengatakan, saat ini harga tiket pesawat dari Sorong-Makassar atau Sorong-Jakarta lebih mahal jika dibandingkan Jayapura-Makassar atau Jayapura-Jakarta. Padahal jarak yang harus ditempuh dari Jayapura lebih jauh ketimbang dari Sorong.
"Selama ini, harga tiket pesawat dari Jayapura ke Makassar atau ke Jakarta lebih murah dibandingkan Sorong-Makassar atau Sorong-Jakarta. Padahal jaraknya lebih pendek (dari Sorong)," ujar dia di Sorong, Papua Barat, Kamis (21/4/2016).
Advertisement
Baca Juga
Dia menyatakan, ini terjadi karena jumlah penerbangan dari Jayapura lebih banyak jika dibandingkan dari Sorong. Dengan demikian, maskapai yang membuka rute dari dan ke ibukota provinsi Papua ini lebih kompetitif dalam menerapkan harga tiket dengan mengoperasikan pesawat yang berkapasitas lebih besar.Â
"Karena (di Jayapura) persaingan armadanya oke dan pesawat yang dioperasikan yang berbadan lebar. Kalau di sini masih terbatas," kata dia.
Meski demikian, Paryono optimistis dengan pengembangan dan penambahan fasilitas bandara yang saat ini telah rampung, semakin banyak maskapai yang tertarik untuk membuka penerbangannya dari dan menuju Sorong. Jika sudah berkembang dan pasarnya ramai, harga tiket pesawat dari dan menuju bandara tersebut akan bersaing.
"Tapi tahun depan mulai ramai. Tahun depan pengenalan Sorong, begitu pengenalan perkembangannya kita lihat nanti. Prediksi saya dua tahun ke depan sudah ramai," tandas dia. (Dny/Zul)