Harga Emas Tertekan Sinyal Kenaikan Suku Bunga

Harga emas pada perdagangan Kamis waktu setempat menuju ke level terendahnya dalam tiga pekan

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 20 Mei 2016, 06:40 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 06:40 WIB
Ilustrasi Harga Emas
Ilustrasi Harga Emas (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas pada perdagangan Kamis waktu setempat menuju ke level terendahnya dalam tiga pekan. Penurunan ini imbas dari sinyal the Fed yang menaikkan suku bunga pada Juni, yang berpengaruh pada permintaan logam ini.

Emas untuk pengiriman Juni jatuh US$ 19,6 atau 1,5 persen ke level US$ 1.254,8 per ounce. Harga tak pernah berada di posisi serendah ini sejak 27 Juli. Perak untuk pengiriman Juli jatuh 63,9 sen atau 3,7 persen ke level US$ 16,49 per ounce, mengakhiri sesi terendah sejak 18 Aprol.

TheFed nampaknya serius akan menaikkan suku bunga acuan pada musim panas Juni ini. Itu salah satu faktor yang membuat komoditas ini sedikit goyah.

"Bank Sentral the Fed disarankan melakukan pemanasan untuk kenaikan suku bunga pada Juni mendatang, terutama juka ekonomi AS terus meningkat dan inflasi bergerak ke target the Fed yaitu 2 persen," tutur Edward Meir, konsultan independen soal komoditas dilansir dari Marketwatcch, Jumat (20/5/2016).

Kenaikan suku dapat membebani emas sebagai logam mulia tidak membayar bunga. Selain itu, dolar juga telah menguat dan membebani komoditas denominasi dolar seperti emas, membuat emas lebih mahal dengan pembelian menggunakan mata uang lainnya.

Ke depan, Meir mengharapkan untuk melihat penurunan lebih lanjut di kompleks komoditas "atas saldo Mei dan pemanasan hingga Juni." tuturnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya