Liputan6.com, Jakarta - Setelah 25 tahun membangun bisnisnya di Indonesia, PT Panasonic Healthcare Indonesia kini mulai mengembangkan sayapnya ke pasar internasional.
Hal ini seiring dengan proses akuisisi yang dilakukan perusahaan tersebut terhadap Bayer Diabetes Care pada awal tahun ini.
Presiden Komisaris Grup Panasonic Gobel, Rachmat Gobel mengatakan Panasonic Healthcare melalui Panasonic Healthcare Holdings, Co.,Ltd, telah mengakusisi Bayer Diabetes Care pada Januari 2016.
Perusahaan ini merupakan salah satu unit usaha Bayer yang mengembangkan dan memproduksi blood glucose monitoring system.
Baca Juga
Baca Juga
"Melalui akuisisi ini, Panasonic Healthcare memiliki potensi besar untuk meningkatkan kekuatan ekspor dari produk industri alat-alat kesehatannya di Indonesia," ujar dia di Cikarang, Jawa Barat, Jumat (20/5/2016).
‎Rachmat mengungkapkan, ‎hingga saat ini pihaknya telah berinvestasi di bidang alat-alat kesehatan sebesar US$ 29,69 juta‎.
Advertisement
Dari investasi tersebut, Panasonic berhasil memproduksi alat- alat kesehatan seperti, blood glucose monitor, medical imaging monitor, dental intraoral camera, heated incubator, ultra low temperature freezers dan berbagai peralatan serta suku cadang elektonik lainnya.
Sementara itu, lanjut Rachmat, selama beberapa tahun terakhir kegiatan usaha perusahaan ini juga terus mengalami pertumbuham. Salah satunya ditandai dengan pencapaian kinerja penjualan pada tahun lalu sebesar US$ 51,770 juta.
Dia menyatakan, saat ini sekitar 88,4 persen produk yang diekspor dan 11,6 persen untuk pasar domestik.‎ Pasar ekspor alat kesehatan produksi Panasonic ini antara lain ke Amerika Serikat, Eropa, Jepang dan negara-negara di kawasan Asia lainnya.
"Kami menargetkan rencana nilai penjualan pada 2020 sekitar US$ 88,181 juta dengan 91,8 persen produk diperuntukkan bagi pasar ekspor dan 7,2 persen untuk pasar domestik‎," kata dia.
Sementara untuk penyerapan tenaga kerja langsung, hingga saat ini ada sekitar 611 orang yang bekerja di lini usaha ini. Sementara pada 2020 serapan tenaga kerja tersebut ditargetkan m‎eningkat menjadi 799 orang pekerja.
"Pabriknya sudah ada sejak 25 tahun lalu saat itu masih produksi video kaset recorder, dvd, handycam, mulai 2011 tren produk audio video turun dan saat itu berubah menjadi alat kesehatan. Dan ini kita harapkan terus berkembang," ujar dia. (Dny/Ahm)