Kinerja Perbankan RI Salah Satu yang Terbaik di Dunia

Secara nasional kinerja perbankan Indonesia sangat bagus. Ditandai dengan rasio kecukupan modal yang berada pada level 21 persen.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 20 Mei 2016, 14:28 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 14:28 WIB
Kinerja Perbankan RI Salah Satu yang Terbaik di Dunia
Secara nasional kinerja perbankan Indonesia sangat bagus. Ditandai dengan rasio kecukupan modal yang berada pada level 21 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan, kondisi perbankan Indonesia secara umum masih dalam kategori sehat dan aman. Hal ini ditunjukkan melalui beberapa data indikator perbankan yang tercatat menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Kepala Eksekutif LPS Fauzi Ichsan mengungkapkan, secara nasional kinerja perbankan Indonesia sangat bagus. Ditandai dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) yang berada pada level 21 persen.

"Rasio kecukupan modal 21 persen oleh perbankan Indonesia merupakan salah satu yang tertinggi di dunia dan tertinggi sepanjang sejarah Indonesia," jelas dia usai Penandatanganan MoU dengan 6 Kantor Akuntan Publik di kantor LPS, Jakarta, Jumat (20/5/2016).


Dari sisi kredit macet (Non Performing Loan/NPL), diakui Fauzi, masih di angka 2,8 persen atau relatif rendah dibanding bantalan permodalan dari bank di Indonesia.

Indikator lainnya, sambung Mantan Kepala Ekonom Standard Chartered Bank ini, marjin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM), yakni selisih suku bunga deposito atau simpanan dan suku bunga kredit masih di kisaran 5 persen, adalah yang terbaik di Asia dan salah satu yang terbaik di dunia.

Lanjutnya, return non equity perbankan juga di atas 20 persen masih menunjukkan salah satu yang terbaik di dunia.

"Dengan indikator tersebut, perbankan Indonesia masih sehat. Pertumbuhan ekonomi nasional 5,2-5,3 persen dibanding ekonomi dunia yang diperkirakan hanya tumbuh 3-3,5 persen, masih aman bagi perbankan kita," jelas Fauzi.(Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya