Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan EgyptAir dengan nomor penerbangan MS804 hilang kontak di atas langit Yunani saat bertolak ke Mesir dari Prancis. Bagaimana profil maskapai EgyptAir yang berbasis di Bandara Internasional Kairo ini?
Masih hangat di ingatan, Maret lalu maskapai ini juga mengalami insiden pembajakan. Seorang pria mencoba membajak pesawat Egypt Air dan memaksanya untuk mendarat di Cyprus. Padahal, rencananya pesawat yang terbang dari Alexandria itu akan mendarat di Kairo.
Pria pembajak yang kemudian berhasil diringkus itu mengklaim membawa sabuk berbahan peledak. Sontak pesawat yang saat itu membawa 55 penumpang sempat heboh. Dua hari lalu, pesawat lain dari maskapai ini juga mengalami insiden. Pesawat EgyptAir yang membawa 69 penumpang dari Paris ke Kairo tiba-tiba hilang dari radar saat melintasi langit Yunani.
Baca Juga
Banyak yang berspekulasi penyebab pesawat tersebut hilang kontak. Ada yang menyebut dibajak, jatuh, dan lainnya. Hal itu menambah rentetan insiden yang terjadi di maskapai ini.
Bahkan CNN pernah menyebut, EgyptAir punya banyak sejarah pembajakan. Di 1999 yang juga menjadi sorotan dunia adalah ketika maskapai ini jatuh ke Samudera Atlantik saat bertolak dari Los Angeles ke Kairo. 217 orang dinyatakan tewas dalam insiden itu.
Bicara mengenai maskapai ini, EgyptAir adalah maskapai penerbangan yang berbasis di Kairo, Mesir. Dikutip dari berbagai sumber, maskapai ini sudah berdiri lebih dari 60 tahun, tepatnya pada Juni 1931 dengan nama Misr Airlines, kemudian menjadi United Arab Airlines di 1957, dan EgyptAir di 1971.
Di 2008, maskapai ini menjadi salah satu anggota dari Star Alliance, grup maskapai terbesar dunia, termasuk Lufthansa, Swiss, dan United Airlines dan lainnya.
CEO dan Chairman dari salah satu maskapai penerbangan terbesar di benua Afrika ini adalah Ashraf Hamdy Elhanas.
Dilansir dari planespotters, EgyptAir memiliki 59 pesawat dengan rata-rata umur armada mereka 12,1 tahun. Namun sumber lain menyebut, kini EgyptAir memiliki 61 pesawat. EgyptAir yang melayani rute domestik dan internasional ini memiliki pesawat berjenis Airbus, Boeing hingga Douglas.
Bicara mengenai rating, Telegraph pada Maret lalu menulis, Skytrax menilai maskapai ini dengan poin 3 dari 5 berdasarkan kualitas. Sementara penumpang memberikan nilai 5 dari 10.
Â
Advertisement