Ini Cara Akses ke Lokasi Puncak Acara Sail Selat Karimata 2016

Bupati Kayong Utara Hildi Hamid optimistis Sail Selat Karimata berjalan sukses.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 01 Jun 2016, 17:30 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2016, 17:30 WIB
20160601- Peluncuran sail selat karimata 2016- Johan Tallo
Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli (kanan), Menteri Pariwisata Arief Yahya (kedua kanan) dan jajaran pejabat terkait membuka Sail Selat Karimata 2016, Jakarta, Rabu (1/6). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menggelar Sail Selat Karimata 2016 pada Agustus-Oktober 2016. Acara puncak Sail Selat Karimata akan diselenggarakan di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat pada 15 Oktober 2016. Lantas, bagaimana menjangkau lokasi tersebut?

Bupati Kayong‎ Utara Hildi Hamid menerangkan, Kayong Utara terletak di sebelah selatan Pontianak atau berada di sebelah utara Ketapang. Wilayah ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Ketapang.

Untuk menjangkau wilayah tersebut, terdapat dua jalan alternatif. Pertama, ‎dengan penerbangan ke Pontianak, setelah itu  melanjutkan penerbangan ke Ketapang. Setelah itu, berlanjut perjalanan darat menuju lokasi di Kabupaten Kayong Utara.

"Masuk dari Jawa, Sumatera bisa lewat Pontianak. Dari Pontianak bisa terbang ke Ketapang setengah jam. Dari Ketapang satu setengah jam melalui darat," kata dia di Gedung BPPT Jalan Thamrin Jakarta, Rabu (1/6/2016).


Alternatif kedua, ‎saat sampai ke Pontianak menuju Kabupaten Kubu Raya. Setelah sampai ke Kabupaten Kubu Raya dilanjutkan perjalanan jalur sungai ke Kabupaten Kayong Utara.

"Alternatif ke dua dari Pontianak ke Kabupaten Kubu Raya di Supadio Airport. Bisa menggunakan speed boat sampai Kayong Utara 2,5 jam," imbuh dia.

Pihaknya optimistis jika Sail Selat Karimata ini berlangsung sukses. Hal tersebut berkaca pada sail-sail sebelumnya yang telah diselenggarakan di Raja Ampat dan Tomini.

Dia juga bilang, dari segi penginapan saat ini sudah tersedia hotel bintang tiga. Itu, juga didukung oleh hotel-hotel kelas melati serta bantuan kapal dari PT Pelni (Persero).

‎"Persoalan akomodasi dari awal kami ditunjuk, sebenarnya saya pesimis ini daerah baru kapsitas hotel belum banyak. Tapi faktanya Raja Ampat bisa, saya dengar saat itu jalan 2 km baru di aspal. Tomini‎ yang lebih tua dari kami hotel nggak ada tapi bisa," ujar dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya