Pelabuhan Makassar Bakal Jadi Lokasi Mudik Tersibuk

‎Pelabuhan Makassar diperkirakan bakal menjadi pelabuhan tersibuk jika dibandingkan dengan pelabuhan lain di Indonesia.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 02 Jun 2016, 15:18 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2016, 15:18 WIB
Pihak Pelabuhan Makassar Antisipasi Penumpang Hingga H+15
Ribuan penumpang terus berdatangan dan berangkat dari Kota Makassar, Sulsel. (Antara).

Liputan6.com, Jakarta - ‎Pelabuhan Makassar diperkirakan bakal menjadi pelabuhan tersibuk jika dibandingkan dengan pelabuhan lain di Indonesia dalam menghadapi arus mudik tahun ini.

Manager Komunikasi dan Hubungan Kelembagaan PT Pelni (Persero)‎, Ahmad Sujadi mengungkapkan, perkiraan bahwa Pelabuhan Makassar bakal jadi pelabuhan tersibuk diperoleh berdasarkan pengalaman masa lalu. Di 2015 lalu, pelabuhan tersebut menampung penumpang paling banyak dengan total 67.384 orang saat arus mudik Lebaran.

"Pada angkutan Lebaran 1437 H tahun 2016 ini diperkirakan Makassar masih menempati peringkat pertama. Makassar mewakili Pulau Sulawesi, Balikpapan mewakili Pulau Kalimantan dan Surabaya mewakili Pulau Jawa dalam aktivitas tersibuk angkutan Lebaran," kata Sujadi, Kamis (2/6/2016).

Padatnya penumpang di Makassar tersebut dikarenakan hampir setengah dari total perjalanan kapal di perairan Indonesia singgah di Makassar. Posisi kedua terpadat tahun lalu, dikatakan Sujadi‎ ditempati oleh Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya dengan total 60.546 penumpang. Ketiga oleh Balikpapan dengan 45.802 ‎penumpang.

Sedangkan dari Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta menempati peringkat ke-8, di bawah Jayapura, Baubau, Semarang dan Ambon di peringkat ke-4.

“Tanjung Priok yang dekat Ibu Kota volume kalah dengan Surabaya, Makassar bahkan kalah dengan Jayapura, artinya mudik dengan kapal laut dari ibu Kota Jakarta belum dominan dengan Kapal Laut dengan Kereta Api, bus dan mobil pribadi," tegas Sujadi.

Trayek padat penumpang Kapal Pelni terdiri wilayah 1, meliputi Batam-Medan; Tanjung Priok-Kijang. Wilayah 1 akan dilayari 3 kapal, KM. Kelud Tanjung Priok-Batam-Tanjung Balai-Belawan ; KM. Umsini dan KM. Sinabung yang akan melayari Tanjung Priok-Batam-Kijang.

Wilayah 2 meliputi; Semarang/Surabaya-Pontianak-Kumai-Sampit-Banjarmasin. Kapal ke wilayah 2 diantaranya; KM. Dorolonda, Labobar, Bukit Raya, Lawit, Awu, Binaiya, Kelimutu, Leuser dan Sirimau.

Sementara wilayah 3 terdiri; Bima, Labuan Bajo, Makasar, Pare-pare, Balikpapan, Tarakan dan Nunukan. Kapal ke wilayah ini terdiri; KM. Dorolonda, Labobar, Lambelu, Bukit Siguntang, Tilongkabila, Kelimutu dan KM. Wilis. Wilayah 4 terdiri; Namlea, Ambon, Tual, Timika, Merauke, Sorong, Fak-fak, Manokwari, Serui, Biak, Wasior, Nabire dan Jaya Pura akan dilayani KM. Ciremai, Nggapulu, Dorolonda, Tatamailau, Sirimau dan Leuser.

"Pergerakan penumpang dari wilayah Kalimantan ke Jawa, dari Jawa ke Sulawesi dan Batam-Medan masih dominan dibanding ke wilayah Indonesia Timur yang jaraknya lebih jauh," ujarnya.

Selama angkutan Lebaran 1437 H tahun 2016 PT. Pelni menyiapkan 12 armada kapal tipe 2.000 termasuk 2 kapal yang dapat mengangkut mobil, alat berat, sepeda motor, kontainer dan orang.

Kapal tipe 1.000 pax 9 buah, Kapal tipe 500 ada 3 buah dan 1 kapal Roro pada rute Surabaya-Labuan Bajo-Maropokot-Makasar dengan kapal Egon. Kapal Egon dapat mengangkut alat berat, truk, mobil sedang, sepeda motor dan aneka barang pokok dan barang penting. Kapal Egon dialihkan rutenya mulai April, semula Semarang-Kumai dialihkan ke Surabaya-Labuan Bajo-Maropokot-Makasar. “Pengalihan rute ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah tertinggal.” tutup Sujadi. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya