DPR Soroti Penyerbuan Fasilitas Pertamina oleh Preman

Anggota Komisi VII DPR Kurtubi mempertanyakan perlindungan aparat keamanan terhadap fasilitas Pertamina.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 08 Jun 2016, 17:45 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2016, 17:45 WIB
20151008-Solar turun-Jakarta
Petugas mencetak struk di SPBU kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis (8/10/2015). Pemerintah menurunkan harga solar dari Rp 6.900/liter menjadi Rp.6.700/liter. Harga baru itu akan berlaku mulai Jumat, 9 Oktober mendatang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Fasilitas PT Pertamina (Persero) kerap mengalami penyerbuan preman, bahkan sudah menimbulkan korban dari karyawan Pertamina. Hal tersebut menjadi sorotan DPR.

Anggota Komisi VII DPR Kurtubi  mempertanyakan perlindungan aparat keamanan,  terhadap fasilitas Pertamina sampai mengalami penyerbuan preman. Lantaran fasilitas Pertamina merupakan objek vital nasional (obvitnas) sangat berpengaruh pada ketahanan energi nasional.

‎"Sepertinya Polri lepas tangan, bahkan itu obyek vital nasional," kata Kurtubi, dalam rapat kerja penyusunan asumsi makro APBNP 2016, di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (8/6/2016‎).

‎Kurtubi menyebutkan, fasilitas Pertamina yang mengalami penyerbuan preman terjadi di Manggis Bali, sehingga membuat karyawan Pertamina menjadi korban.

Selain itu, Pertamina menghentikan sementara pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari terminal BBM di Teluk Kabung, Sumatera Barat agar menghindari hal tak diinginkan lantaran ada penyerbuan preman.

‎"Selain Sumatera Barat. Tetangga saya di Manggis di Bali diserbu pereman, ada infrastruktur Pertamina banyak diserbu pereman, bahkan karyawan Pertamina ada yang ditusuk," tutur Kurtubi.

Kurtubi pun meminta pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan aparat keamanan memperhatikan permasalahan penyerbuan pereman ke fasilitas Pertamina. "Aparat keamanan ini bagaimana? Minta pak menteri itu bagaimana itu?," tutur Kurtubi.` (Pew/Ahm)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya