Pesan Dakwah Jakarta Tenteram

Shalat subuh gabungan bersama ‘ulama, ‘umaro dan habaib se-Jabodetabek ini merupakan salah satu pesan dakwah Komite Jakarta Tenteram.

oleh Liputan6 pada 09 Jun 2016, 10:54 WIB
Diperbarui 10 Jun 2016, 18:15 WIB
Pesan Dakwah Jakarta Tentram
Shalat subuh gabungan bersama ‘ulama, ‘umaro dan habaib se-Jabodetabek ini merupakan salah satu pesan dakwah Komite Jakarta Tentram.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu yang lalu, tepatnya hari Minggu (29/05/2016) pada pukul 04.00 - 07.00 bertempat di Masjid Raya Al Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, telah digelar salat subuh gabungan yang dihadiri oleh lebih kurang 5.000 kaum muslimin se-Jabodetabek.

Shalat subuh gabungan bersama ‘ulama, ‘umaro dan habaib se-Jabodetabek ini merupakan salah satu pesan dakwah Komite Jakarta Tentram yang tujuannya tidak lain adalah untuk menciptakan suasana tentram bagi umat Islam Jakarta pada khususnya dan warga Jakarta pada umumnya.

Shalat subuh gabungan bersama  ‘ulama, ‘umaro dan habaib se-Jabodetabek ini merupakan salah satu pesan dakwah Komite Jakarta Tentram.

Shandy Mulyadi selaku Ketua Komite Jakarta Tentram menyampaikan bahwa salat subuh berjamaah di masjid adalah salah satu ibadah yang mempunyai kemuliaan dan keberkahan yang luar biasa di mata Allah SWT. Rasulullah SAW menegaskan bahwa barangsiapa yang mendirikan shalat subuh berjamaah di masjid, maka dia berada dalam tanggungan Allah, bahkan ditegaskan pula oleh Rasulullah SAW bahwa dua rakaat sebelum shalat subuh lebih baik daripada dunia dan seisinya dan banyak lagi keutamaan shalat subuh di masjid.

Shalat subuh gabungan bersama  ‘ulama, ‘umaro dan habaib se-Jabodetabek ini merupakan salah satu pesan dakwah Komite Jakarta Tentram.

Sayangnya keluarbiasaan berkah salat subuh di masjid, tidak sebanding dengan jumlah umat Islam yang istiqomah melaksanakannya. Maka dari itu Komite Jakarta Tentram berusaha untuk mensyiarkan ibadah tersebut agar jumlah umat yang shalat subuh berjamaah di masjid semakin bertambah.

Ketika ditanya, apakah gerakan Jakarta Tentram ini berhubungan dengan Pilkada DKI Jakarta 2017, maka Shandy Mulyadi pun menjelaskan, bahwa Jakarta Tentram ini murni gerakan dakwah agar umat Islam Jakarta hidup tentram berdampingan dengan warga atau umat yang lain. Maka dari itu selain shalat subuh di masjid, Komite Jakarta Tentram juga memiliki pesan dakwah yang lain di antaranya;

1. Berbuat baik terhadap sesama, khususnya kepada kedua orang tua.
2. Peduli terhadap fakir miskin, khususnya kepada anak yatim.

Shalat subuh gabungan bersama  ‘ulama, ‘umaro dan habaib se-Jabodetabek ini merupakan salah satu pesan dakwah Komite Jakarta Tentram.

Saat ini ada ratusan anak-anak yang tergabung di Yayasan Anak Shaleh Indonesia sedang ditempa agar mereka menjadi anak-anak saleh. Komite Jakarta Tentram pun sejak dulu juga berusaha untuk meningkatkan kepedulian terhadap fakir miskin khususnya yatim piatu dengan memberikan santunan rutin kepada mereka semua.

Perjuangan Jakarta Tentram bisa disaksikan langsung di sekretariat Jakarta Tentram di kawasan Lebak Bulus 3 Jakarta Selatan.

Namun, Shandy Mulyadi pun tidak memungkiri bahwa apabila diminta saran atau pendapat mengenai siapa gerangan sosok yang paling cocok untuk memimpin Jakarta lima tahun ke depan, maka Komite Jakarta Tentram pasti akan menyampaikan pendapatnya yaitu menginginkan sosok yang mampu merealisasikan pesan-pesan dakwah dari Jakarta Tentram. Siapapun dia selama niatnya untuk membuat Jakarta Tentram pasti akan kita dukung.

 

(Adv)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya