Harga BBM Eceran Melambung, Pertamina Akui Kecolongan

Pertamina telah meminta pihak TNI untuk mengawasi penjualan BBM di SPBU.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Jul 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 06 Jul 2016, 18:00 WIB
20160703-Penjual BBM Dadakan Ala Warga Sekitar Pintu Tol Brebes Timur
Warga menjual bensin kepada para pemudik yang mengantri di pintu tol Brebes Timur, Minggu (3/7). Antrian panjang di pintu keluar tersebut di manfaatkan warga sekitar untuk berjualan bensin eceran. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mengaku kecolongan oleh aksi penjual Bahan Bakar Minyak (BBM) eceran yang memasang tarif tinggi. Para pedagang ini memanfaatkan kemacetan di jalur tol Brebes Timur yang hingga puluhan kilometer (km).

Direktur Pemasaran Pertamina ‎Ahmad Bambang mengatakan, Pertamina belum bisa mengantisipasi adanya kabar yang disebarkan oleh para penjual BBM eceran yang menyatakan bahwa banyak Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum(SPBU) tutup karena kehabisan stok BBM.

Dengan adanya kabar yang berhembus tersebut, para pemudik pun panik. Mereka tetap membeli BBM eceran dengan harga yang tinggi. Bahkan meskipun nilainya hingga berlipat-lipat. 

"Satu yang belum bisa kami antisipasi adalah pengecer liar dari awal dia jualan terus hembuskan isu SPBU kosong," kata Bambang, di kawasan Parta Residence, Jakarta, Rabu (‎6/7/2016).

Bambang melanjutkan, penjual BBM eceran tersebut ‎juga memaksa petugas SPBU untuk melayani pembelian dengan jerigen.  Hal Dalih mereka untuk menyediakan kepada para pemudik yang kehabisan BBm di dalam tol namun tak bisa keluar akibat macet. 

"Mereka memaksa petugas SPBU untuk isi jerigen dan itu jadi keluhan kami di konsumen. Jerigen tidak boleh dong, kasihan yang udah antri-antri, kemudian mereka jual mahal. Kasian masyarakat kan yang dapat harga mahal." ungkap Bambang.

Menurut Bambang, Pertamina telah meminta pihak Kepolisian untuk mengawasi penjualan BBM di SPBU. Namun, karena kepadatan arus lalulintas pemudik, aparat kepolisian menjadi sibuk. Karena itu, untuk arus balik nanti Pertamina akan meminta TNI untuk mengawasinya.

"Saya sudah minta polisi untuk jaga tapi rupanya polisi sibuk dengan mengatur lalu lintas, jadi kami minta yang jaga SPBU biar TNI saja," tutur Bambang.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya