Arti Penting Pendidikan Bagi Menteri Hanif Dhaikiri

Di era globalisasi seperti sekarang ini tingkat pendidikan menjadi salah satu tolak ukur kesejahteraan kehidupan seseorang.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jul 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2016, 17:00 WIB
Arti Penting Pendidikan Bagi Seorang Menteri Hanif.
Di era globalisasi seperti sekarang ini tingkat pendidikan menjadi salah satu tolak ukur kesejahteraan kehidupan seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Di era globalisasi sekarang ini tingkat pendidikan menjadi salah satu tolak ukur kesejahteraan kehidupan seseorang. Karena semakin tingkat pendidikan seseorang semakin berpeluang besar untuk bisa sukses di masa depan. Untuk itu banyak orangtua yang rela berusaha keras demi bisa menyekolahkan anaknya setinggi mungkin agar bisa sukses di masa depan.

Begitu pula yang diterapkan di keluarga Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri. Hanif bercerita, keluarganya menerapkan pentingnya pendidikan.

"Saya sangat beruntung karena tumbuh di sebuah keluarga yang sangat mementingkan pendidikan, ayah saya hanya seorang guru dan ibu saya rela menjadi TKW di Arab Saudi selama 6 tahun demi bisa menyekolahkan saya dan keempat adik saya hingga sekarang kami bisa menjadi sarjana" ujar Hanif.

Kerja keras tersebut terbayar lunas dengan suksesnya pria asal Salatiga ini. Dengan semangat itu

, pria berusia 44 tahun ini juga menerapkan metode yang sama pada keluarga kecilnya. Ia menekankan kepada ketiga anaknya untuk mementingkan pendidikan dan belajar keras terhadap diri sendiri.

"Saya menekankan kepada keluarga khususnya ketiga anak saya bahwa jika kita tumbuh sebagai manusia yang berpendidikan dan berkarakter sudah pasti kita akan dihormati oleh orang lain, selain pendidikan formal, pendidikan berbasis agama adalah yang utama untuk ditegakkan dari sedini mungkin karena saya tumbuh di keluarga muslim yang juga menerapkan hal serupa" ujarnya.

Hanif juga menegaskan, selain ilmu pendidikan di bidang akademis. ilmu agama juga tak kalah penting. Menurutnya, seseorang harus bisa jadi individu yang cerdas di kedua aspek tersebut, baik pendidikan formal maupun pendidikan agama, karena itu bisa menjadi fondasi diri yang sangat kuat untuk menghadapi persaingan di era globalisasi ini.

"Saya percaya jika kita semua mampu membentengi diri dengan ilmu agama, kita pasti bisa mengatur pergaulan di luar tanpa takut terjerumus di jalan yang salah. Karena kita sudah mempunyai bekal yang cukup untuk terus ingat kepada Tuhan tentang apapun yang akan kita lakukan" pungkasnya. (Nabila)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya