Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menyiapkan strategi untuk mempercepat pengembangan sektor minyak dan gas bumi (migas) di Natuna dengan mengembangkan Blok Migas Natuna D Alpha. Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan sektor migas di Natuna.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, beberapa strategi untuk mempercepat pengembangan BlokMigas Natuna D Alpha sudah disiapkan. Dalam waktu dekat akan dilaporkan untuk menentukan strateginya.
Baca Juga
"Kita sudah punya beberapa strategi tapi nanti setelah laporan dengan Pak Amien (Kepala SKK Migas), Pak Dwi (Direktur Utama Pertamina) dan ke Pak Menteri ESDM akan saya sampaikan lebih lanjut," kata Wirat, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (18/7/2016).
Advertisement
Wirat mengungkapkan, untuk tahap awal kegiatan yang pertama dilakukan adalah pencarian minyak karena lebih mudah. Pengembangan untuk mencari minyak di Blok Migas Natuna D Alpha diperkirakan membutuhkan waktu dua tahun dengan cadangan 46 juta barel dan produksi minyak 7 hingga 15 ribu barel per hari.
Sedangkan untuk gas masih dilakukan studi yang diperkirakan selesai 3 tahun.
"Memang ada gas tapi kalau kita produksikan minyak dulu lebih cepat mungkin produksinya 7 ribu sampai 15 ribu barel per hari. Jadi 2019 diusahakan bisa dipercepat," terang Wirat.
Wirat melanjutkan, awalnya konsorsium kontraktor yang akan menggarap Blok Natuna D Alpha terdiri dari PT Pertamina (Persero), Exxon Mobil, PTT Thailand dan Total E&P. Tetapi Total mengundurkan diri.
"PTT dan Exxon sedang studi di Natuna sejak 2 tahun lalu. Total sudah mundur sejak tahun 2015. Jadi sekarang tinggal Exxon PTT dan Pertamina," tutup Wirat.