Bulog Sudah Jual 6.000 Ton Daging Kerbau India

Perum Bulog telah menjual sebanyak 6.000 ton daging kerbau impor dari India.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 06 Okt 2016, 09:45 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2016, 09:45 WIB
20160902-Bulog Promosikan Daging Kerbau Sebagai Pengganti Daging Sapi-Jakarta
Pengunjung saat memilih daging kerbau pada acara sosialisasi di Kantor Perum Bulog, Jakarta, Jumat (2/9). Pemerintah melalui Bulog memang menargetkan akan mendatangkan 750 ton daging kerbau impor dari India. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Perum Bulog telah menjual sebanyak 6.000 ton daging kerbau impor dari India. Konsumennya diakui Bulog mulai dari kalangan industri dan juga langsung ke konsumen.

Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu mengungkapkan terjualnya daging kerbau sebanyak itu menandakan antusiasme masyarakat dalam mengkonsumsi daging kerbau untuk menggantikan daging sapi.

"Dengan jumlah penjualan tersebut maka kami menilai minat masyarakat cukup tinggi. Hanya memang perlu lebih banyak melakukan sosialisasi dan promosi ke masyarakat," kata Wahyu saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (6/10/2016).

Wahyu mengungkapkan 6.000 ton daging kerbau yang sudah dipasarkan tersebut merupakan bagian dari 10 ribu ton izin importasi yang didapatkan perusahaan dari pemerintah. Sampai saat ini sudah 7.800 ton daging kerbau yang sudah masuk ke Indonesia.

Memang keseluruhan importasi ini sedikit mundur dari yang ditargetkan perseroan. Sebelumnya Bulog menargetkan 10 ribu ton daging kerbau dari India akan masuk keseluruhan pada akhir September.

"Izin impor sampai Desember tapi kami mengupayakan impor dilaksanakan sampai akhir September, kalau tidak selesai ya diundur," papar Wahyu.

‎Menanggapi tingginya minat masyarakat terhadap daging kerbau ini, Perum Bulog saat ini tengah memproses tambahan izin impor sebanyak 70 ribu ton daging kerbau untuk kebutuhan selama satu tahun ke depan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya