Menko Luhut Minta Jepang Garap Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya

Kereta semi cepat ialah kereta dengan kecepatan antara 180 km sampai 200 km per jam.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 08 Okt 2016, 09:01 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2016, 09:01 WIB
Kereta semi cepat ialah kereta dengan kecepatan antara 180 km sampai 200 km per jam.
Kereta semi cepat ialah kereta dengan kecepatan antara 180 km sampai 200 km per jam.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan berharap Jepang membangun proyek kereta semi cepat untuk rute Jakarta-Surabaya.

Keinginan tersebut disampaikan saat Luhut bertemu dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Jepang.

"Kami sudah menyampaikan surat resmi kepada Pemerintah Jepang untuk dapat mengerjakan proyek ini. Secara pribadi saya yakin teknologi Jepang tepat untuk proyek ini," kata dia dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Sabtu (8/10/2016).

Dia menerangkan, kereta semi cepat ialah kereta dengan kecepatan antara 180 km sampai 200 km per jam. Dengan kereta ini, Jakarta-Surabaya dapat ditempuh dalam waktu 3,5 jam.

"Kereta ini adalah kereta semi cepat dengan kecepatan 180-200 km/jam, jadi untuk jarak Jakarta-Surabaya diharapkan bisa ditempuh dalam waktu sekitar 3,5 jam. Jalurnya akan berupa rel ganda, yang memungkinkannya untuk dimanfaatkan juga guna membantu operasi angkutan peti kemas dry port antara Jakarta-Semarang-Surabaya," jelas dia.

Dia mengatakan jika Jepang mengerjakan proyek ini, maka akan terjadi transfer teknologi ke Indonesia.

Namun, dia memberi catatan Jepang harus mematuhi peraturan serta memprioritaskan penggunaan produk dalam negeri.

Luhut berkunjung ke Jepang selama tiga hari. Selain membahas mengenai kereta, pada kunjungan ini dia juga membahas kerjasama terkait ekonomi kemaritiman, peluang investasi di Indonesia, masalah Laut Cina Selatan dan beberapa hal lain.

"Selain itu, kami juga menyampaikan bahwa negara Anda bisa berinvestasi di banyak tempat di Indonesia, termasuk di Kepulauan Natuna, Saumlaki, Nias, Sorong dan Bitung," ujarnya. (Amd/Nrm)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya