Pemerintah Yakin Swasembada Garam Bisa Terwujud pada 2017

Kebutuhan garam nasional berkisar 4 juta ton, terdiri dari garam industri sebesar 2,054 juta ton dan garam konsumsi 1,965 juta ton.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Okt 2016, 12:28 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2016, 12:28 WIB
Petani garam Cirebon. (Foto: Panji Prayitno/Liputan6.com)
Petani garam Cirebon. (Foto: Panji Prayitno/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah optimistis Indonesia bisa swasembada garam pada 2017. Keyakinan tersebut karena Indonesia memiliki banyak wilayah yang memiliki potensi untuk mendorong program nasional ini.

Deputi II Bidang Koordinasi Sumber Daya Alam dan Jasa pada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Agung Kuswandono menjelaskan, target swasembada harus didorong oleh semua pihak termasuk petani.

"Swasembada garam diharapkan bisa terealisasi pada 2017 mendatang, sebagaimana kondisi yang tertuang dalam draft Roadmap Swasembada Garam nasional tahun 2017,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (10/10/2016). 

Kementerian Kelautan dan Perikanan pun sudah melakukan berbagai hal untuk membantu meningkatkan kualitas garam milik petani. Diharapkan dengan peningkatan kualitas garam, nanti produksi garam tidak hanya untuk konsumsi, tapi bisa juga digunakan untuk industri lain.

Kebutuhan garam nasional sendiri berkisar 4 juta ton, terdiri dari garam industri sebesar 2,054 juta ton, dan garam konsumsi sebesar 1,965 juta ton. Sementara produksi garam nasional mencapai 3,8 juta ton, terdiri atas garam rakyat 3,1 juta ton dan PT Garam 700 ribu ton. Kualitas garam rakyat sendiri mencapai 70 persen sementara Produksi 1 (KP1) dan PT Garam 100 persen KP1.

Berdasarkan data Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) pada 2015, kebutuhan garam untuk proses pengasinan ikan mencapai 400 ribu ton per tahun, dan umumnya tidak ada proses penambahan iodium. Padahal iodium memiliki khasiat dan manfaat untuk kesehatan yang sangat penting bagi manusia.

“Nah, apabila swasembada garam kita sudah dapat dicapai, dengan penyerapan sesuai harapan, harga keekonomian, masyarakat sejahtera, masyarakat sehat karena mengonsumsi garam beriodium, maka pada akhirnya akan berujung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sebagai bagian penting dari tujuan pembangunan nasional,” ungkap dia.

Menyangkut dengan produksi garam di Indonesia, sebenarnya potensi garam yang dimiliki Indonesia sungguh luar biasa besar. Apalagi Indonesia memiliki garis pantai terpanjang di dunia.

Namun, yang sering menjadi masalah adalah persoalan kualitas yang dihasilkan oleh para petani garam itu sendiri. “Kami memahami garam ada kw 1, 2, dan 3. Ada garam khusus ikan, ada garam NaCl tinggi karena untuk farmasi,” papar dia. (Gdn/ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya