Ini Jurus Mentan Kurangi Impor Daging Sapi

Pemerintah pusat berjanji akan sesegera mungkin memberdayakan peternak sapi guna mengurangi impor daging sapi dari luar negeri.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 18 Okt 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2016, 08:20 WIB
20160903-Idul-Adha-Jakarta-Qurban-YR
Sejumlah hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Sabtu (3/9). Untuk harga Kambing dijual dengan harga Rp2,2-5,5 juta, sedangkan harga sapi Rp18-35 juta. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah pusat berjanji akan sesegera mungkin memberdayakan peternak sapi guna mengurangi impor daging sapi dari luar negeri. Ini merupakan salah satu langkah menuju swasembada pangan.

"Tahun ini kita selesaikan cabai, bawang, dan beras. Ada program siwap (sapi wajib pembuahan), kita target tiga juta ekor, harus kita ikuti sampai tingkat petani. Ini sapi yang disuntik insekminasi buatan, tahun 2017 kita targetkan sampai tiga juta ekor," kata Andi Amran Sulaiman, Menteri Pertanian (Mentan) RI, saat bertemu petani di Desa Sukadame, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pandeglang, Banten, ditulis Selasa (18/10/2016).

Selain itu, pihaknya pun berjanji akan mengubah lahan tak produktif agar bisa dikelola para petani di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah Banten.

"Kita berikan pompa, ada lahan tidur kurang lebih empat juta hektar. Kita bangunkan petani dan lahan tidur. Insya Allah pendapatan petani meningkat. Tahun ini turun 60 persen impor jagung kita, mudah-mudahan tahun depan kita tidak impor lagi," tegasnya.

Gubernur Banten Rano Karno menambahkan, program pemerintah pusat yang berlimpah di Banten diharapkan dapat dijaga dan digunakan dengan baik oleh pemerintah daerah dan para petaninya. Sehingga perekonomian petani dapat terus meningkat.

"Artinya mari kita lihat, mudah-mudahan dijaga, dirawat jangan sampai rusak. Sekali lagi kepada Kapolda, Danrem, yang sudah aktif menjadi ujung tombak pertanian," tutur Rano.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya