Jetro: Paket Kebijakan Ekonomi RI Mampu Perbaiki Iklim Investasi

Terbitnya 13 paket kebijakan tersebut mendapatkan respons yang baik dari investor asing.

oleh Septian Deny diperbarui 24 Okt 2016, 13:14 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2016, 13:14 WIB
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi 2
Ilustrasi Pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah mengeluarkan 13 paket kebijakan ekonomi dalam dua tahun masa terakhir. Salah satu tujuannya adalah untuk mendorong masuknya investasi di Indonesia.

Terbitnya 13 paket kebijakan tersebut mendapatkan respons yang baik dari investor asing.

Presiden Direktur The Japan External Trade Organization (Jetro) Daiki Kasugahara mengatakan manfaat keberadaan deregulasi terkait investasi di Indonesia melalui paket kebijakan, langsung dirasakan investor, khususnya asal Jepang.

Hal ini yang dinilai akan memperbaiki iklim investasi di Tanah Air.

‎"Kami menilai pemerintahan Joko Widodo dengan upaya deregulasi dan debirokratisasi melalui paket kebijakan ekonomi sangat baik untuk iklim investasi," ujar Kasugahara dalam acara Forum Investor Jepang di Kantor BKPM, Jakarta, Senin (24/10/2016).

Daiki mengungkapkan, paket kebijakan yang langsung terasa bagi para investor asing, terutama paket kebijakan ekonomi jilid X terkait dengan perubahan Daftar Negatif Investasi (DNI). Kebijakan ini memberikan kepastian bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia.

"Khususnya DNI, dalam paket kebijakan ekonomi yang mendapat perhatian yang sangat tinggi bagi investor, sehingga meningkatkan daya saing ekonomi Indonesia dan diharapkan perbaikan terus berlanjut," tutur dia.

Ke depannya, Daiki berharap pemerintah Indonesia lebih sering melakukan sosialisasi dan memberikan informasi kepada para investor terkait paket kebijakan ekonomi yang telah diterbitkan. ‎Dengan demikian, diharapkan para investor asing akan semakin tertarik untuk berinvestasi di Indonesia.

"Ini harus menjembatani Indonesia dan Jepang supaya mendapatkan berbagai informasi, khususnya terkait deregulasi yang lebih lanjut," kata dia.(Dny/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya