Liputan6.com, Tokyo - Shimadzu Corp, perusahaan teknologi asal Jepang, resmi meluncurkan Aether Clock OC 020, jam optik strontium yang diklaim sebagai jam paling akurat di dunia.
Mengutip Oddity Central, Kamis (20/3/2025), jam ini memiliki desain yang jauh dari ekspektasi banyak orang. Alih-alih berbentuk arloji klasik, Aether Clock OC 020 justru lebih mirip kulkas kecil dengan tinggi sekitar tiga kaki atau 91 cm dan memiliki volume 250 liter.
Advertisement
Baca Juga
Apa istimewanya jam ini? Di balik tampilannya yang sederhana, jam ini menawarkan tingkat presisi luar biasa—dibutuhkan sekitar 10 miliar tahun bagi jam ini untuk meleset hanya satu detik.
Advertisement
Teknologi ini membuat Aether Clock OC 020 100 kali lebih akurat dibandingkan jam atom cesium, yang saat ini menjadi standar internasional dalam mendefinisikan satu detik. Keunggulan lainnya adalah kemampuannya untuk dipindahkan dengan mudah dan digunakan dalam berbagai bidang ilmiah, seperti pengukuran gravitasi berdasarkan teori relativitas umum.
Teknologi di Balik Aether Clock OC 020
Aether Clock OC 020 adalah jam optik berbasis lattice strontium, yang berarti ia menggunakan atom strontium yang didinginkan dengan laser dan dikunci dalam kisi optik untuk mengukur waktu dengan presisi ekstrem.
"Atom yang didinginkan dengan laser dikurung dalam kisi optik, lalu transisi jamnya dianalisis secara spektroskopi dengan presisi tinggi di dalam ruang termostatik yang didinginkan secara kriogenik," jelas Shimadzu Corp dalam pernyataan resminya.
Perangkat ini dilengkapi dengan paket fisika canggih, termasuk ruang vakum untuk spektroskopi, resonator optik, serta sistem laser dan kontrol yang memungkinkan jam ini bekerja dengan akurasi tinggi.
Selain keunggulan akurasi waktu, Shimadzu Corp menyoroti potensi Aether Clock OC 020 sebagai bagian dari infrastruktur sosial di masa depan. Jam ini dapat digunakan dalam berbagai bidang termasuk pemantauan pergerakan lempeng tektonik, mengukur pergerakan vertikal kerak bumi akibat aktivitas vulkanik dengan akurasi beberapa cm.
Karena keunikannya, jam ini terutama ditujukan untuk institusi riset dan lembaga ilmiah. Shimadzu Corp mulai membuka pemesanan pada awal bulan ini dan telah berhasil menjual unit pertama dengan harga USD 3,3 juta (sekitar Rp50 miliar).
Adapun perusahaan menargetkan menjual 10 unit dalam tiga tahun ke depan, menjadikannya sebagai pionir dalam komersialisasi jam optik lattice yang sebelumnya hanya tersedia dalam lingkungan penelitian eksklusif.
Advertisement
