Terbakar, Serah Terima Apartemen Neo Soho Tetap Sesuai Jadwal

Liputan6.com, Jakarta - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menyatakan, proses serah terima Apartemen Neo Soho ke konsumen tetap akan dilakukan pada akhir 2016. Insiden kebakaran pada Rabu 9 November 2016 malam tidak membuat pengembang tersebut memundurkan waktu serah terima kunci apartemen. 

Sekretaris Perusahaan Agung Podomoro Land Justini Omas mengatakan, saat ini proses pembangunan apartemen yang berada dalam lingkungan Podomoro City, Tanjung Duren, Jakarta Barang, tersebut sudah mencapai 95 persen atau sudah dalam tahap penyelesaian.

"Proses pengerjaan Apartemen Neo Soho sudah 95 persen. Sekarang masuk tahap penyelesaian," kata Justini Omas, dalam konferensi pers di kawasan Central Park, Jakarta, Jumat (11/11/2016).

Agung Podomoro Land rencananya akan tetap melakukan serah terima apartemen Neo Soho yang berjumlah 165 unit ini pada akhir tahun ini. Justini memastikan bahwa insiden kebakaran tersebut tidak akan membuat jadwal serah terima apartemen mundur.

"Kami menargetkan penyerahan ke konsumen akhir tahun ini, Sebanyak 615 unit sudah laku semua," ungkap Justini.

General Manager Operation Central Park dan Neo Soho Selvyn melanjutkan, kebakaran ‎tersebut tidak sampai merusak hunian apartemen sehingga tidak ada perbaikan akibat jilatan api. 

"Tidak ada api yang mengenai unit sama sekali, saat ini kita lakukan adalah melakukan perbaikan. Kami targetkan akhir tahun ini serah terima. Jadi tidak ada perbaikan unit," terangnya.

Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land Indra W. Antono melanjutkan, kebakaran tersebut terjadi pada bagian luar apartemen (facade) apartemen, bukan pada Neo Soho Mall maupuan Mall Central Park yang masih berada dalam satu kawasan. Oleh sebab itu, aktivitas mal tetap berjalan seperti biasa.

Namun, ketika ditanyakan kerugian, Antono belum bisa menyebutkan karena masih dalam perhitungan. "Itu yang terbakar bagian facade. Neo Soho Mall semua berjalan normal, tidak ada yang terbakar termasuk di Central Park itu aktivitas biasa,"‎ tutup Indra. (Pew/Gdn)